Lini Depan Persija Kantongi Rapor Terburuk
Sejumlah penyerang yang direkrut belum mampu memberikan kontribusi maksimal. Persija kelimpungan cari pengganti Kenmogne yang hijrah ke Persebaya.
TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA - Persija Jakarta mengakhiri langkahnya di Liga Super Indonesia (LSI) 2014 dengan hanya finis di peringkat kelima. Tim berjulukan Macan Kemayoran harus melakukan evaluasi menyeluruh setelah terlempar dari fase delapan besar.
Berdasarkan data dan statistik yang dihimpun Harian Super Ball, lini depan memiliki rapor terburuk di sepanjang kompetisi. Sejumlah penyerang yang direkrut belum mampu memberikan kontribusi maksimal.
Tim pelatih Macan Kemayoran seakan kelimpungan mencari pengganti Emmanuel "Pacho" Kenmogne yang hijrah ke Persebaya Surabaya. Sistem perekrutan striker cenderung tergesa-gesa dan tidak memiliki standar yang tinggi.
Sebelum kompetisi digulirkan, manajemen secara mengejutkan merekrut Mario Costas dari Persela Lamongan. Namun, striker asal Argentina itu akhirnya dijual ke PSM Makassar setelah tampil buruk di ajang pra kompetisi, Inter Island Cup 2014.
Persija sempat menyeleksi sekira lima striker asing dalam dua pekan menjelang kompetisi. Nama nama Ivan Bosnjak muncul ke permukaan. Label mantan pemain tim nasional Kroasia di Piala Dunia 2006 itu seakan menyilaukan manajemen Persija.
Di pengujung penutupan bursa transfer, tim pelatih merekrut Zelimir Terkes yang tidak memiliki rekam jejak positif. Terkes direkrut atas rekomendasi Ivan lantaran sempat tampil bersama di Kroasia.
Pada paruh kompetisi, Terkes yang tak mampu menyumbangkan satupun gol akhirnya dicoret. Boakay Eddie Foday yang "menganggur" di Persipura menjadi pilihan alternatif.
Akan tetapi, Duet Bosnjak dan Boakay pun tidak mampu meningkatkan ketajaman lini serang. Kedua striker asing ini hanya menyumbangkan total enam gol. Bosnjak mencetak empat gol yang dua di antaranya melalui titik penalti, demikian dua gol Boakay yang juga diciptakan melalui eksekusi penalti.
Pencetak gol terbanyak Persija justru lahir dari pemain sayap, Ramdani Lestaluhu. Pemain andalan tim nasional Indonesia U-23 ini
menyumbangkan 8 gol dari 18 laga. Mantan pemain Persija, Charis Yulianto juga mengamini buruknya perekrutan legiun asing Persija musim ini.
"Pembelian pemain asing kurang jeli. Terutama Terkes (Terkes) dan Costas (Mario). Kehadiran Bosnjak dan Boakay juga kurang berkontribusi. Musim depan harus lebih jeli lagi jika ingin meraih target maksimal," ujar Charis yang ditemui di sela-sela pembukaan Soeratin Cup di kawasan Kompleks Gelora Bung Karno, Jakartan kemarin.