Piala Dunia 2014
Dubes RI: Orang Brasil Amat Fanatik Bila Bicara Sepak Bola
Sepak bola menjadi 'agama' di Brasil. Menyadari hal itu, pemerintah betul-betul mempersiapkan secara baik
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Duta Besar Indonesia untuk Federasi Brasil, Sudaryomo Hartosudarmo mengaku menjagoi tim Samba sebagai juara dalam ajang Piala Dunia 2014 Juni-Juli mendatang. Namun bukan karena Brasil unggul dalam hal teknis dan sebagai tuan rumah.
"Biar tidak dimusuhi masyarakat dan teman-teman Brasil, saya menjagoi tim kesebelasan Brasil. Hahaha," tulis Sudaryomo Hartosudarmo via email kepada Tribunnews.com.
Namun bukan sekedar bercanda, dari pergaulan sejak menjadi Duta Besar mulai 2010, Sudaryomo Hartosudarmo melihat bagaimana sepak bola menjadi 'agama' di Brasil. "Mereka bisa amat fanatik ketika berbicara soal bola. Menyadari hal itu, pemerintah betul-betul mempersiapkan secara baik program pelatihan dan fasilitas - fasilitas yang disediakan," ujar diplomat kelahiran Wates, DIY itu.
Terkait Piala Dunia 2014, Sudaryomo mewakili RI telah menghadiri brifieng yang diselenggarakan Pemerintah Brasil. "Menurut briefing dari Kementerian Luar Negeri Brasil, para dubes asing akan diundang pada pertandingan Piala Dunia," ujarnya.
Sementara itu, bagi masyarakat Indonesia di Brasil, tak harus menyaksikan langsung di stadion. Warga Brasil juga gemar nobar (nonton bareng) pertandingan sepak bola di area publik. Menurut Duta Besar, banyaknya tempat-tempat terbuka di kota-kota besar, termasuk bar-bar dan taman-taman akan menjadi pusat nobar bagi siapapun pecinta bola.
Menurut Sudaryomo Hartosudarmo, warga KBRI di Kota Brasilia, Ibu Kota Brasil juga antusias menyambut Piala Dunia. "Mereka sangat antusias untuk menonton Piala Dunia meski terbatas yang diselenggarakan di Brasilia. Setahu saya, mereka sudah jauh-jauh hari memperoleh on-line ticket pertandingan meski banyak yang belum dapat tiket untuk pertandingan-pertandingan yang dimainkan oleh tim kesebelasan Brasil," katanya.
Jumlah warga KBRI Brasilia relatif kecil sekitar 40 orang, termasuk keluarga. "Bagi yang telah memperoleh tiket tentu akan melihat langsung ke stadion. Staf KBRI (WNI dan WN Brasil) selalu nobar di kantor. Tapi mungkin nobar di luar akan lebih seru, asal Brasil tidak kalah," tulisnya.
Menurutnya sebagian besar masyarakat Indonesia terkonsentrasi di kota Sao Paulo dan sekitarnya. Ada beberapa WNI tinggal di Rio de Janeiro dan Brasilia. "Mayoritas WNI berprofesi sebagai pedagang. Namun banyak pula yang berprofesi sebagai dokter dan insinyur," ujar Sudaryomo yang mengaku penyuka sepak bola meski tergolong 'gila bola".
Selain profesi umum itu, KBRI mencatat ada sekitar 60 pastor asal Indonesia yang mengabdikan diri di gereja-gereja di berbagai wilayah di Brasil. Hal ini diakui Eben Naben, pastor Indonesia dari Serikat Sabda Allah (SVD:Societas Verbi Divini). "Memang banyak pastor asal indonesia yang bekerja di Brasil. Pastor-pastor ini berasal dari berbagai kongregasi biara," kata Eben.