Seleksi Lokal Garuda Baru di Surabaya
Mereka yang berhak adalah anak berusia 13-16 tahun. Syarat lain adalah, saat ini tidak terdaftar di sekolah formal atau dalam status

Dalam Program SCWC ini, pasal tersebut selaras dengan tujuan dari SCWC ini.
Didit Hari Purnomo, pendiri Sanggar Alang-Alang, salah satu mitra Yayasan TEN dalam program ini mengatakan,
“Anak Jalanan di kota Surabaya sudah mendapatkan perlindungan dari pemerintah daerah sehingga kehidupan mereka lebih terarah”.
Dengan adanya program Garuda Baru, kami sangat mendukung sekali sehingga anak yang terpilih dapat menjadi contoh rekan-rekannya untuk bisa mengasah bakatnya di berbagai bidang.
Sanggar Alang-Alang merupakan salah satu yayasan yang mengembangkan anak-anak jalanan di Surabaya.
Kegiatan ini memiliki sasaran anak jalanan yang dipahami sebagai kelompok anak yang hidup dan bekerja di jalan.
Dengan tetap berprinsip pada pemenuhan hak anak, serta menyatukan pemahaman mengenai pengertian anak yang hidup dan bekerja di jalan.
Lalu, apa saja kriteria peserta yang berhak ikut ambil bagian? Erwan Priyambudi pengurus Yayasan TEN mengatakan ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi untuk mengikuti seleksi.
"Mereka yang berhak adalah anak berusia 13-16 tahun. Syarat lain adalah, saat ini tidak terdaftar di sekolah formal atau dalam status putus sekolah. Kemudian, sudah atau pernah menjalani kehidupan sebagai anak yang hidup dan bekerja di jalanan selama minimal 6 bulan. Syarat berikutnya, adalah mendapatkan rekomendasi dari lembaga dan atau persetujuan orang tua/wali."
Untuk lolos ke Brasil, mereka harus mengikuti dua tes, yaitu technical soccer ability pada saat seleksi lokal. Tes ini akan dimulai dengan diawali tes teknik sepakbola.
Dalam tes ini setiap anak hanya diberikan satu kali kesempatan untuk menunjukkan keahliannya dalam tes kecepatan kaki yang meliputi beberapa gerakan seperti Pele Sprint yaitu dengan cara menginjak atas bola dengan kaki kanan lalu ke kaki kiri secepat mungkin, lalu gerakan Robinho dengan cara memutarkan kaki kanan dan kiri secara bergantian dari dalam ke luar tanpa menyentuh bola, serta Inside to inside dengan cara memakai kaki bagian dalam dan bergantian dari kaki kanan lalu ke kaki kiri.
Kemudian, dilanjutkan dengan tes passing dengan cara menendang bola yang harus mengenai sasaran yang jaraknya 10 meter.
Setiap kontestan harus mencoba untuk mengenai sasaran sebanyak mungkin dari 10 percobaan.
Tes lainnya, juggling, yaitu dengan hanya memakai bagian atas kaki (tali sepatu) dan bila bola sudah terjatuh, maka jumlah juggling itulah yang akan dijadikan skor untuk kontestan. Diperkirakan setiap anak dapat menghabiskan 5-10 menit untuk menjalani tes tersebut.