Kualifikasi Piala Dunia 2014
Malta vs Italia: Lagi-lagi Berharap pada Balotelli
Pelatih Timnas Italia, Cessare Prandelli sangat menginginkan tambahan tiga angka agar semakin kuat di puncak klasemen grup B
TRIBUNNEWS.COM – Pelatih Timnas Italia, Cessare Prandelli sangat menginginkan tambahan tiga angka agar semakin kuat di puncak klasemen grup B. Dengan koleksi 10 angka, saat ini Azzurri hanya unggul satu angka dari Bulgaria.
Jika ingin lolos otomatis, membawa pulang tiga angka dari Malta tentu menjadi kewajiban. Namun, Cesare Prandelli memendam kekhawatiran jelang lawatan ke Ta'Qali untuk menghadapi Malta, Rabu (27/3/2013). Prandelli pun lagi-lagi berharap kepada Mario Balotelli untuk menghapus kekhawatiran tersebut.
"Kami akan bertemu tim yang lebih menyatu, kompak, dan teroganisir daripada Brasil meskipun secara teknis mereka tidak kuat. Mereka telah berlatih selama berbulan-bulan seperti sebuah klub," kata Prandelli tentang Malta dikutip dari Times of Malta.
Saking khawatirnya, Prandelli kemungkinan besar akan menerapkan formasi 4-3-3 saat melawan Malta. Prandelli dikabarkan cukup senang dengan formasi ini. Salah satu alasannya, formasi 4-3-3 terbukti cukup ampuh saat Italia menahan Brazil 2-2 pada laga uji coba di Jenewa, Jumat (22/3/2013) dini hari WIB. Padahal saat itu, Italia tertinggal lebih dulu 0-2 dari Brasil.
Terdapat lima orang pemain Juventus dan lima orang pemain AC Milan, dan hanya satu pemain Torino, yaitu Alessio Cerci yang kemungkinan diturunkan sejak awal. Pada sesi latihan sebelum bertolak ke Malta, Prandelli memainkan Mario Balotelli sebagai penyerang tengah yang diapit oleh Stephan El Shaarawy dan Alessio Cerci.
Seandainya formasi 4-3-3 ini benar-benar diwujudkan, maka itu akan menjadi penampilan pertama Alesia Cerci sebagai starter di Timnas Italia. Winger Torino ini melakukan debutnya bersama timnas senior saat menghadapi Brasil, namun tampil sebagai pemain pengganti.
Prandelli seolah mulai ketergantungan kepada Super Mario. Memasang Stephan El Shaarawy sebagai partner tentu akan sangat memengaruhi agresivitas Balotelli karena keduanya merupakan tandem sehati di AC Milan. Gol spektakuler pemuda 22 tahun itu ke gawang Brasil pekan lalu membuat Prandelli menilai Balotelli memiliki potensi untuk masuk dalam jajaran lima pesepak bola terbaik di dunia asal terus konsisten.
"Saya senang menjadi temannya Stephan (El Shaarawy) dan rekan setimnya karena kami hampir selalu bersama setiap saat. Saya senang memiliki dia dalam dalam hidup saya dan saya akan berusaha membantu apa pun yang dia butuhkan," kata Balotelli dikutip Tribunnews.com dari Football Italia.
Penyerang yang dipoles Inter Milan itu sadar posisinya sebagai pemain yang paling dibutuhkan Prandelli pada saat ini. Namun, Balotelli menunjukkan kematangan yang luar biasa di usianya yang masih terhitung muda. Mantan pemain Manchester City itu tidak menyebut dirinya sebagai pemain terbaik di dunia. Dia adalah dia.
Super Mario itu juga sudah menyiapkan sesuatu jika kembali dipercaya turun saat melawan Malta. Belajar dari pengalaman saat melawan Brasil, Balotelli mengisyaratkan untuk selalu memanfaatkan peluang untuk mencetak gol.
"Saya berbicara dengan ayah saya setelah pertandingan melawan Brasil dan dia mengatakan saya terlalu banyak membuang peluang untuk mencetak gol. Sekarang pertandingan besar menanti kami di Malta dan kami ingin bermain bagus karena pertandingan ini akan bermakna banyak bagi kualifikasi Piala Dunia kami," tegas pemuda berdarah Ghana itu.
Ia juga mengatakan, bermain bersama Azzurri membuanya jadi lebih dewasa. "Saya tidak pernah berubah. Saya tumbuh dewasa. Saya tidak lagi berusia 17 tahun, dengan pengalaman untuk tumbuh dewasa," ujar Balotelli kepada wartawan. "Saya bukanlah yang terbaik di dunia, dan saya bukanlah yang terburuk. Saya adalah saya, seperti saat ini," tandas Balotelli yang kini menjadi pemain AC Milan.
Balotelli pun menambahkan, apabila setelah bermain untuk Timnas Italia di Piala Eropa 2012, popularitasnya meningkat. "Banyak orang menyukai saya, tapi tidak semua orang. Setelah Euro 2012 saya menyadari apabila popularitas saya meningkat," terang Balotelli.
Dalam laga ini, Italia juga dipastikan tak akan diperkuat dua pemain pilarnya, yakni Daniele De Rossi dan Pablo Osvaldo. Duo AS Roma itu tak bisa diturunkan karena menjalani akumulasi kartu. (Tribunnews.com/deo)