Liga Prima Indonesia
PSM Kalah, Petar Segrt Salahkan PSSI dan PT LPIS
Tragis nian nasib PSM Makassar. Syamsul Chaeruddin dkk kalah 1-0 saat melawan Perseman Manokwari

TRIBUNNEWS.COM – Tragis nian nasib PSM Makassar. Syamsul Chaeruddin dkk kalah 1-0 saat melawan Perseman Manokwari dalam laga pertamanya di kompetisi Liga Primer Indonesia (LPI) di Stadion Maguwoharjo, Sleman, Yogyakarta, Selasa (26/2/2013).
Sehari sebelum laga, Syamsul sempat mengkhawatirkan peran dan kelihaian striker Perseman Manokwari, Marcio Souza. Dan kekhawatiran itu terbukti. Gawang PSM yang dikawal Denny Marcell bobol oleh tendangan Zouza. Gol mantan pemain Persib Bandung dicetak di menit ke-10.
Dari laga awal ini, PSM sementara berada di posisi 12 klassemen. Pekan depan, Minggu (3/3/2013), PSM akan melanjutkan laga tandang melawan Persibo Bojonegoro. Marcio adalah pemain sarat pengalaman dan sudah mengenal gaya bermain sepakbola Indonesia. “Dan kita gagal menghentikan sepak terjangnya hingga ia mencetak gol cepat ke gawang kita,” kata Syamsul kepada Tribun Timur (TRIBUNnews.com Network) usai laga.
Pelatih PSM Makassar Petar Segrt tidak terima dan memprotes kebijakan dadakan PSSI yang melarang dua pemainnya masuk line up pemain. Larangan itu terjadi 20 menit sebelum pertandingan.
Christian Alejandro Febre Santis dilarang main, demikian pula kiper anyar I Komang Ngurah Arya. Akibatnya, Petar terpaksa memainkan Hendra Wijaya yang masih cedera otot paha kanan sebagai stopper bersama I Ketut Mahendra.
Febre tak bisa bermain dikarenakan International Transfer Certificate (ITC) pemain bertinggi badan 191 cm tersebut belum diterbitkan PSSI. Adapun ITC yang sempat dikeluarkan baru sebatas ITC Clearence yang belum permanen, bersifat sementara. Tanpa Febre, lini belakang PSM tanpa kekuatan terbaik. Akibatnya, gawang Deny Marcell bisa dibobol oleh striker Souza di awal babak pertama. Gol inilah yang bertahan hingga akhir laga. Persiwamena bermain fasif. Klub asal Papua ini bertahan.
Kemudian kasus I Komang Ngurah Arya Perdana tak bisa masuk line up, karena kiper asal Bali ini tak tercatat namanya di klub lamanya Persbul Buol. Padahal ia pernah bermain setengah musim bersama Buol.
“Semua adalah tanggung jawab PSSI dan PT LPIS. Mengapa saat akan bertanding, kami baru diberitahukan. Padahal dari kemarin sudah kami verifikasi semuanya temasuk ITC sementara Febre. Dan dinyatakan bisa," ujar Petar.
Local Media Offcier PSM Makassar, Andi Widya Syadzwina mengatakan, bahwa dirinya sudah menerima ITC Clearence sementara Febre dari PSSI. "Sudah dari pekan lalu, tetapi saya dapat kabar lagi dari Pak Rully kalau terjadi misskomunikasi dengan pihak PT LPIS, sehingga ITC sementara itu tidak berlaku. Padahal di situ jelas-jelas tertulis Febre bisa main dan ada tanda tangan Sekjen PSSI," jelas Wina.
Sementara itu, Komang mengaku memang sempat bermain untuk Persbul Buol pada putaran kedua musim lalu. Ia juga heran mengapa namanya tidak terdaftar. "Saya juga heran, seharusnya nama saya ada di situ," jelasnya.
Lebih jauh, Petar juga memprotes Perseman yang tak memasukkan pemain berusia 21 tahun. Padahal sesuai regulasi pihak PT Liga Prima Indonesia Sportindo (LPIS) --selaku operator liga, setiap klub harus memainkan satu pemain berusia 21 tahun.
"Bisa jadi tiga poin ini kami yang ambil. Perseman telah melakukan pelanggaran aturan sesuai regulasi yang disepakati. Tak ada satu pun pemainnya yang berusia 21 tahun," kata Petar usai pertandingan.
Menurut Petar, pihaknya akan melayangkan protes terkait hal itu. Dirinya berharap, pihak PT LPIS bisa mengatasi masalah itu. "Ini tidak adil. Kami akan protes kepada PT LPIS. Perseman harusnya kalah jika aturan itu ditegakkan," jelas Petar.(mik/rif)