Liga Champions
Gaya AC Milan Mematikan Tiki-taka
Ada hal menarik dari strategi AC Milan mematikan sistem tiki-taka Barcelona di pertandingan ini.
TRIBUNNEWS.COM – Ada hal menarik dari strategi AC Milan mematikan sistem tiki-taka Barcelona di pertandingan ini. Strategi memarkir bus mungkin pernah sukses menghentikan laju Barca. Tapi belakangan strategi itu hanya mudah diucapkan dan sulit diterapkan.
Organisasi permainan kompak, pertahanan yang disiplin ditambah dengan skuad Barcelona yang dihuni para pemain bertalenta membuat tim manapun kesulitan untuk terhindar dari kebobolan apalagi mencetak gol ke gawang Barcelona.
Memang ada beberapa tim yang sukses menerapkan hal itu seperti halnya Chelsea, Inter Milan, serta Celtic di pentas Liga Champions. Namun AC Milan punya pendekatan lain di pertandingan ini.
Pelatih Massimiliano Allegri dengan sekuat tenaga meminta kepada anak asuhnya agar menjauhkan para pemain Barca di areal kotak penalti Milan. Sebab jika Barcelona dibiarkan bermain-main di areal itu, maka mereka akan terus merangsek naik hingga ke gawang.
Allegri di pertandingan tersebut memaksa para pemain Barca memainkan bola di areal tengah tanpa mengijinkan masuk ke kotak penalti. Sehingga yang terjadi Barca menemui titik buntu dan hanya berputar-putar di tengah lapangan.
"Untuk memenangkan laga ini, Anda butuh semua orang berkorban dan bekerja keras. Kami membuat Barcelona berada di luar kotak penalti dan mereka tak memiliki satu pun tembakan ke arah gawang yang benar-benar berbahaya," kata Allegri.
Di saat seperti itu, AC Milan mengambil keuntungan, mereka merebut bola lalu melakukan serangan balik untuk memukul mundur Barca sekaligus mencetak gol. Beberapa kali Barca terlihat kesulitan mengantisipasi serangan dadakan Milan.
Satu hal yang perlu digarisbawahi dari kekalahan Barcelona di pertandingan ini adalah minimnya tendangan dari luar kotak penalti dilakukan para pemain Barca. Padahal ini mutlak diperlukan untuk memecah kebuntuan menghadapi tim yang sangat disiplin di sektor pertahanan.
Hanya Andres Iniesta yang sekali melakukan tendangan dari luar kotak penalti di sepanjang pertandingan ini. Gelandang Barca itu melakukannya pada menit ke-76 tapi tidak tepat sasaran.
Ini memang jadi kelemahan Barcelona. Harus diakui sebagian besar gol yang dicetak Barcelona terjadi dari dalam kotak penalti hasil dari permainan tiki-taka atau akselerasi Messi memecah pertahanan lawan.
Mungkin pada leg kedua nanti di Camp Nou, di tengah tuntutan harus menang tiga gol tanpa balas, Barca akan mengubah cara bermainnya menghadapi AC Milan yang diprediksi akan kembali memainkan strategi yang sama untuk mempertahankan keunggulan.(Tribunnews.com/cen)