Para Pemain Merasa Beruntung Pernah Dilatih Janu

TRIBUNNEWS.COM, MALANG - Kabar meninggalnya mantan pelatih Arema, Miroslav Janu (53), Kamis (24/1) membuat skuad Arema Cronous ikut larut dalam duka. Terutama beberapa pemain Arema yang pernah dilatih pelatih asal Republik Ceko ini. 

Di mata mereka, Janu adalah sosok berkarakter tegas dan disiplin.

Benny Wahyudi, pemain muda Arema (ISL) yang pernah merasakan polesan Janu hingga akhirnya bisa menembus Timnas, mengaku sudah mendengar kabar kematian Janu. 

"Saya turut berduka cita dan saya pribadi merasa kehilangan," ujar Benny, Kamis (24/1/2013).

"Miro pelatih bagus, tegas dan dengan kedisiplinan tinggi. Dia juga selalu mendorong pemain muda untuk bisa lebih baik," sambung pemain yang berposisi bek kiri ini.

Perasaan kehilangan juga dirasakan Talaouhu Abdul Musafry, striker Arema yang kini bergabung di Arema IPL. Dia juga mengaku sudah mendengar kabar meninggalnya pelatih yang di kalangan wartawan akrab disapa Mijan-singkatan namanya-ini.

"Saya turut berduka cita dan Insya Allah saya doakan dapat tempat yang layak, amiiin," ujar Musafry.

Striker kelahiran Ternate ini mengaku beruntung pernah dilatih Janu yang menurutnya memiliki kepribadian baik. Selain disiplin dan memiliki prinsip kuat, Janu di mata Musafry adalah sosok yang suka bercanda dan berkripbadian ingin maju.

"Yang pasti, saya merasa beruntung bisa dilatih salah satu pelatih dengan kepribadian seperti beliau. Banyak yang bisa kita dapat dari beliau. Mulai dari disiplin, prinsip dan kepribadian," sambung Musafry.

Miroslav Janu melatih di Arema pada 2007. Dia lantas kembali melatih ke tim yang pernah dibelanya semasa menjadi pemain, Slavia Praha (tim B). Pada musim kompetisi 2010-2011, dia kembali melatih Arema. Prestasi tertingginya adalah membawa PSM Makassar sebagai runner up Liga Indonesia 2004.