MU vs Liverpool
Man United vs Liverpool: Duel Klasik ke-186
Rivalitas berawal dari persaingan antara kota Manchester dan Liverpool sebagai kota pelabuhan dan industri Inggris
lihat foto
TRIBUNNEWS.COM - PERTARUNGAN dua tim Merah antara dua musuh tradisional, Manchester United kontra Liverpool, kembali tersaji pada lanjutan Premier League di Old Trafford, Minggu (13/1/2013) malam ini. Meski Liverpool tak lagi bersaing dalam jalur juara, tensi rivalitasnya dengan United tetap tinggi.
Sejak pertama kali digelar pada 28 April 1894 (ketika itu Manchester United masih bernama Newton Heath), duel yang kerap disebut derbi Inggris tersebut akan memasuki edisi ke-186. Berawal dari persaingan antara kota Manchester dan Liverpool sebagai kota pelabuhan dan industri Inggris, rivalitas merembet hingga urusan prestasi.
Manchester United dan Liverpool adalah dua tim tersukses sepanjang sejarah persepakbolaan Inggris. Liverpool mendominasi Inggris pada era 1970 hingga awal 1990-an. United kemudian menggeser dominasi Liverpool hingga sekarang.
Tensi rivalitas semakin tinggi karena The Red Devils berhasil melampaui raihan 18 trofi Liga Inggris milik The Reds. Jumlah yang menempatkan United sebagai tim tersukses di Inggris.
Tensi jelang edisi ke-186 akan membuat laga nanti semakin menegangkan karena United berpeluang meraih trofi liga ke-20 sedangkan Liverpool masih bersusah payah menembus empat besar.
Bek veteran United, Rio Ferdinand, pun menilai rivalitas timnya dengan Liverpool semakin dalam. Sejarah panjang dan torehan prestasi kedua tim membuat laga nanti bakal berlangsung panas.
"Saya ingin katakan bahwa laga ini adalah yang paling kami nantikan. Rivalitas semakin dalam. Liverpool tidak bertarung untuk gelar namun para penggemar dan pemain tahu betul apa makna pertandingan ini bagi kami sebagai sebuah klub," kata Ferdinand seperti dikutip dari situs resmi klub.
Pada duel klasik edisi ke-186 ini, kedua tim akan memanfaatkan potensi pemain-pemain muda masing-masing. Manajer kedua tim, Sir Alex Ferguson dan Brendan Rodgers, terkenal sebagai orang yang gemar mengembangkan bakat-bakat muda.
Ferguson mengandalkan David De Gea, Jonny Evans, Chris Smalling, Rafael da Silva, Tom Cleverley, Danny Welbeck, hingga Javier Hernandez.
Sedangkan, sejak menukangi Liverpool pada musim ini, Rodgers mengandalkan pemain-pemain seperti Raheem Sterling, Andre Wisdom, Joe Allen, Jonjo Shelvey, serta rekrutan anyar, Daniel Sturridge.
Meski mayoritas pemain-pemain tersebut berusia 25 tahun ke bawah, mereka sudah sangat memahami makna duel klasik ini. Raheem Sterling misalnya.
"Senior saya mengatakan Manchester United adalah tempat tersulit untuk disambangi. Lapangan mereka besar dan dalam 10 menit terakhir lapangan itu akan menjadi semakin besar," kata pemuda 18 tahun itu seperti dikutip dari situs resmi Liverpool.
Sementara itu, bek The Red Devils, Jonny Evans, mengatakan timnya sudah siap menghadapi ujian berat pertama pada tahun ini ketika menjamu rival abadi mereka itu.
Menurut Evans, timnya sangat percaya diri kareana sepanjang musim ini, United sudah mengalahkah tim-tim papan atas seperti Manchester City (3-2), Liverpool (2-1), Chelsea (3-2), dan Arsenal (2-1).
"Pada musim-musim sebelumnya kami terkadang kesulitan meraih angka pada pertandingan-pertandingan besar itu, sehingga catatan itu akan menjadi suntikan moral bagi kami. Kami tidak sekadar berkata harus memenangkan pertandingan ini. Kami telah mempersiapkan diri secara baik untuk pertandingan ini," kata pemain yang disebut Ferguson sebagai kapten masa depan Manchester United itu.
Performa gemilang para pemain muda tersebut akan sangat menentukan hasil akhir duel klasik itu. Namun, performa gemilang mereka juga masih sangat tergantung pada kontribusi pemain-pemain senior.
