Senin, 29 September 2025

El Clasico

El Clasico: Dari Tradisi Menuju Prestasi

Sebuah pertemuan sepanas El Clasico ternyata tak hanya menyajikan pertandingan dengan tensi tinggi yang sering memancing emosi.

Editor: Ravianto

TRIBUNNEWS.COM, BARCELONA - Sebuah pertemuan sepanas El Clasico ternyata tak hanya menyajikan pertandingan dengan tensi tinggi yang sering memancing emosi.

Lebih dari itu, ada banyak catatan menarik yang pantang untuk dilewatkan. Seperti bagaimana suasana laga El Clasico pertama atau pada bulan apa laga El Clasico lebih sering dimainkan.

Fakta-fakta berikut ini menunjukkan jika El Clasico bukan pertandingan biasa. Ada banyak hal yang tak kalah penting dari hasil pertandingan itu sendiri. (adit/adwi)

April Lebih Favorit 
Dalam satu dekade terakhir, duel Barcelona vs Real Madrid lebih sering bertemu pada bulan April. Dari 22 El Clasico di Liga BBVA sejak 2002, tujuh di antaranya dilakukan pada bulan ini. Barcelona dan Madrid sama-sama menang dua kali, sisanya berakhir seri.

Bulan favorit berikutnya selama satu dekade adalah November. Ada lima laga El Clasico yang digelar pada bulan tersebut. Hasilnya, Barcelona meraih tiga kemenangan, sekali seri, dan sekali kalah. Sementara khusus bulan Oktober, hanya Madrid yang pernah meraih kemenangan dalam 10 tahun terakhir.

Beda Tinggi Rumput 
Kondisi rumput di Stadion Santiago Bernabeu dan Camp Nou tak perlu diragukan lagi. Rumpur di Camp Nou bahkan baru saja diganti saat kompetisi sedang menjalani jeda medio Juni hingga Juli lalu. Namun demikian, tinggi rumput di kedua stadion tidak sama.

Barcelona yang gemar memainkan umpan-umpan pendek sengaja memotong rumput di Camp Nou setinggi 2-2,4 cm saja. Sementara di Santiago Bernabeu, tinggi rumputnya berkisar 2,8-2,9 cm. Hal tersebut berkaitan dengan gaya bermain Madrid yang cenderung mengandalkan serangan balik. Tinggi rumput standar UEFA sendiri adalah antara 2-3 cm.

Madrid juga dikabarkan sengaja memotong rumput dengan tinggi maksimal yang telah ditetapkan. Dengan rumput yang terlalu tinggi, gaya tiki taka Barcelona tak akan sempurna. Alhasil permainan Barcelona pun cenderung lebih bisa diredam.

Kemenangan Terbesar 
Catatan apik berupa kemenangan terbesar pernah ditorehkan Real Madrid pada pertemuan kedua semifinal Copa del Generalisimo 1943. Berlaga di Stadion Chamartin, Los Blancos menekuk El Barca 11-1! Sejak menit ke-5 hingga 80, Madrid menghujani 11 gol tanpa balas. Baru sekitar menit ke-89 Barcelona bisa mencetak gol. Rekor itu masih bertahan hingga saat ini.

Kemenangan terbesar itu merupakan pembalasan atas kekalahan 0-3 pada leg pertama yang berlangsung di Stadion Les Corts. Apalagi kemenangan itu tak terlepas dari intimidasi para penonton terhadap tim tamu.

Tanpa Hasil Seri 
Selama hampir tujuh tahun laga El Clasico berlangsung cukup menarik. Bukan hanya tensi tinggi yang dihasilkan, namun selama periode itu tak ada hasil seri. Jika tidak menang, kekalahanlah yang diraih salah satu dari kedua klub saat bertemu di El Clasico.

Periode 25 Januari 1948 hingga 21 November 1954 terjadi 18 laga El Clasico yang selalu berakhir dengan kemenangan bagi salah satu klub. Selama periode tersebut, jumlah gol terbanyak dalam satu laga terjadi pada 24 September 1950. Kala itu, El Barca menang 7-2 di kandang sendiri. Mateu Nicolau menyumbang dua gol bagi kemenangan Blaugrana.

Tradisi Pasillo 
Sepak bola Spanyol mengenal sebuah tradisi yang dinamakan pasillo. Dalam tradisi yang sudah berlangsung selama tiga dekade ini, tim yang sudah dipastikan meraih juara mendapat penghormatan dari lawannya sebelum pertandingan. Lawan akan berdiri di pinggir lapangan menyambut tim juara yang keluar dari lorong pemain.

Khusus El Clasico, tradisi ini baru terjadi tiga kali. Pasillo pertama berlangsung pada 30 April 1988, ketika Madrid meraih juara sebelum kompetisi berakhir. Tiga musim kemudian, tepatnya 8 Juni 1991, gantian Madrid yang memberi penghormatan kepada Barcelona. Madrid kembali meraih pasillo pada 7 Mei 2008 usai memastikan gelar juara Liga BBVA 2007-08.  

Standing Ovation Untuk Lawan 
Meski aura panas selalu menaungi gelaran El Clasico, pendukung Real Madrid tidak segan-segan memberi standing ovation kepada pemain lawan yang dinilai tampil menghibur. Dalam sejarah, ada dua pemain Barcelona yang mendapatkannya saat melawat ke Santiago Bernabeu, yakni Ronaldinho dan Diego Maradona.

Halaman
12
Sumber: Duniasoccer.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

Klub
D
M
S
K
GM
GK
-/+
P
1
Barcelona
7
6
1
0
21
5
16
19
2
Real Madrid
7
6
0
1
16
8
8
18
3
Villarreal
7
5
1
1
13
5
8
16
4
Elche
7
3
4
0
10
6
4
13
5
Atlético Madrid
7
3
3
1
14
9
5
12
© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan