Transfer Pemain
Ketika Bintang-bintang Tua Eropa ke Asia
Klub-klub Asia dengan santainya menggelontorkan dana untuk mendatangkan pemain-pemain kelas dunia
Laporan Wartawan Tribun Jakarta, Deodatus
TRIBUNNEWS.COM - Asia tak hanya menggeliat di sektor ekonomi semata. Selaras dengan pergeseran kekuatan komersiil tersebut, benua Kuning ini terus tumbuh dengan aneka rupa bidang. Sepak bola menjadi sisi lain yang kecipratan banyak hal positif.
Tak cuma melebarkan sayap dengan mengakuisis klub-klub raksasa Eropa, para pengusaha Asia juga mulai berani menginvestasi dengan menarik para pemain kelas Eropa untuk bermain di liga lokal.
Dalam beberapa tahun terakhir, klub-klub Asia dengan santainya menggelontorkan dana untuk mendatangkan pemain-pemain kelas dunia yang berkibar di liga-liga Eropa. Tidak tanggung-tanggung, yang mereka datangkan adalah mereka yang pemain-pemain di liga besar Eropa seperti Inggris, Spanyol, Jerman, dan Italia.
Eksodus para pemain tersebut ke Asia selalu diiringi isu tak sedap. Pangkal hal tersebut tentu saja masalah fulus. Ketika mereka memutuskan untuk menerima pinangan klub-klub Asia, usia mereka berada di penghujung karir.
Mereka bergabung dengan klub Asia hanyalah sebuah sikap untuk mengisi pundit-pundi mereka. Pasalnya, di Asia, mereka mendapat bayaran yang sangat besar. Jika tetap di Eropa, pada usia senja, gaji pemain cenderung turun atau malah stagnan.
Terlepas dari isu-isu tersebut, benua Asia layak menjadi perhatian selama bursa transfer. Tahun ini, Cina mewakili kejayaan klub-klub Asia. Sebagai contoh, klub Liga Super Cina, Shanghai Shenhua baru saja mendatangkan striker spesialis juara, Didier Drogba dari Chelsea.
Dilepas Chelsea usai menghadirkan trofi Piala FA dan Liga Champions, pria Pantai Gading itu menerima pinangan Shanghai Shenhua. Padahal sejumlah klub Eropa masih berminat menggunakan jasa penyerang 34 tahun itu. Di klub itu, Drogba akan bereuni dengan eks duetnya di Chelsea, Nicolas Anelka.
Di Shenhua, Drogba akan mendapat gaji mencapai 314 ribu dolar AS atau setara Rp 2,9 miliar per pekan. Angka fantastis itu menempatkan Drogba sebagai pemain dengan gaji tertinggi di Cina dan masuk dalam jajaran dunia.
Bukan hanya Cina yang sedang gencar mendatangkan pemain-pemain dari Eropa. Indonesia pun latah untuk melakukan hal yang serupa. Publik tanah air tentu masih ingat ketika Mitra Kukar mendatangkan striker asal Inggris, Marcus Bent musim lalu.
Malang melintang di Premier League, eks Everton ini diboyong Mitra Kukar. Meski kemudian kontraknya diputus pada April lalu, Marcus Bent layak disebut sebagai pancingan bagi pemain-pemain yang merumput di Eropa untuk bermain di Indonesia. Apalagi, setelah kedatangan Bent, Mitra Kukar dikabarkan berniat mendatangkan Frederick Ljunberg, eks bintang Arsenal. (*)
Laporan lengkapnya di Tribun Jakarta
Berita Lain