Irfan Bachdim Bangga Bisa Melawan Fabregas

TRIBUNNEWS.COM – Pemain Indonesia yang tergabung dalam Tim Garuda berkesempatan bertanding melawan bintang Timnas Spanyol, Cesc Fabregas, dalam laga eksebisi di Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta, Kamis (5/7/2012) sore nanti. Bagi skuad Garuda, ini merupakan sebuah kehormatan.

Fabregas datang ke Indonesia setelah membawa Spanyol juara Euro 2012 dengan mengalahkan Italia pada babak final di Kiev, Ukraina, Senin (2/7/2012) dinihari. Pemain pilar Tim Matador ini akan bergabung dengan tim Fabregas and Friends untuk menjajal Tim Garuda Indonesia.

Striker Indonesia, Irfan Bachdim, mengaku bangga bisa berada satu lapangan dengan pemain klub Barcelona itu. Ia berharap moment emas ini bisa menjadi pengalaman berharga bagi dirinya dan pemain Indonesia lainnya.

"Suatu kehormatan bagi saya dapat bermain melawan Cesc Fabregas. Saya sangat senang bisa bermain dengannya. Dia adalah salah satu pemain terbaik di dunia," ujar pemain asal klub Persema Malang ini di Belleza Suites, Jakarta, tadi malam.

Sementara kiper Markus Harison mengaku sangat beruntung bisa menghadapi Fabregas. Ia pun siap mengawal gawangnya agar tidak dibobol mantan Kapten Arsenal tersebut.

"Siapa yang tidak kepingin melawan dia. Fabregas adalah pemain hebat, dan selalu diharapkan di timnya," kata Markus, yang mengaku tak melakukan persiapan khusus untuk menghadapi Fabregas.

Di pentas Euro 2012, Fabregas tampil apik. Bermain sebagai False Nine alias striker palsu dalam formasi 4-6-0, Super Fab mampu mencetak dua gol dan satu assists.

Perlu dicatat, pemain berusia 25 tahun ini adalah bagian generasi emas Spanyol yang berhasil mempersembahkan tiga gelar bersejarah dalam empat tahun terakhir, Euro 2008, Piala Dunia 2010, dan Euro 2012.

"Fabregas adalah pemain yang sangat bagus. Ia bisa bermain di berbagai posisi dengan sangat baik," puji bek naturalisasi Indonesia, Diego Micheils.

Tim Garuda Indonesia akan diperkuat pemain-pemain Indonesia yang tampil di Liga Primer Indonesia dan Liga Super Indonesia. Selain Bachdim, Markus, dan Diego, tim yang dilatih Nil Maizar ini juga diperkuat duo Papua, Titus Bonai dan Okto Maniani.

Sedang Fabregas akan bergabung dalam skuad Fabregas and Friends bersama sejumlah pemain asing yang bermain di kompetisi Indonesia, plus "bintang tamu" lain yaitu bek Queens Park Rangers (QPR), Anton Ferdinand, dan eks bintang Manchester United, David May.

Divaldo Alves yang ditunjuk melatih tim Fabregas dan kawan-kawan mengaku bangga bisa melatih pemain kelas dunia seperti dia. "Saya merasa terhormat melatih seorang Fabregas," ungkapnya.

Pelatih asal Portugal ini berharap pemain-pemain Indonesia yang akan bertanding melawan Fabregas bisa mengambil kesempatan dengan baik. "Mereka harus belajar dari cara Fabregas bermain," harapnya.

Alves menyatakan akan memberikan Fabregas kebebasan memilih posisi. Alves ingin memberikan para pemain kenyamanan dalam melakoni partai ini. Fabregas aslinya seorang gelandang serang. Namun selama gelaran Piala Eropa 2012, pelatih Spanyol Vicente del Bosque memainkannya sebagai penyerang.

Menyikapi posisi bermain yang Fabregas yang berubah di Piala Eropa, Alves justru akan membiarkan Fabregas memilih posisinya ketika bertanding. Kebebasan ini pun diterapkan Alves bukan hanya kepada Fabregas, melainkan seluruh skuad Cesc Fabregas dan kawan-kawan. "Saya akan menyerahkan kepada Fabregas dan yang lainnya akan lebih suka dimainkan di posisi mana pun," ungkapnya.(Tribunnews.com/gle/ka7)