Suporter Tewas di GBK
Persija: Tewasnya Lazuardi Tak Berhubungan dengan Sepakbola
Pertandingan Persija Jakarta melawan Persib Bandung dalam laga Indonesia Super League
Baca Juga:
Persija: Bentrok Kemarin Bukan Kerusuhan Antarsuporter
Anggota DPRD DKI: Rusuh Karena Panitia Kurang Koordinasi
Ini Dia Nama Korban Suporter yang Dirawat di RS TNI AL
Laporan Wartawan Tribun Jakarta, Glery Lazuardi
TRIBUNNEWS.COM - Pertandingan Persija Jakarta melawan Persib Bandung dalam laga Indonesia Super League yang dilangsungkan di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Minggu (27/5/2012) berujung rusuh.
Terjadi pengeroyokan kepada salah satu pendukung yang belakangan diketahui bernama Lazuardi (28) dan beberapa korban lagi yang sampai sekarang belum diketahui berapa jumlah dan namanya.
Menurut Asisten Manajer Persija Jakarta, Ferry Indrasjarief, Lazuardi memang anggota Jak Mania, tetapi dia sudah lama tidak aktif.
"Berdasarkan keterangan yang saya terima, Lazuardi sempat diajak oleh teman-temannya untuk menonton laga Persib melawan Persija Jakarta, tetapi Lazuardi menolak dan dia memilih untuk tetap di rumah. Ternyata Lazuardi datang juga ke Stadion Utama Gelora Bung Karno, ketika itu dia tidak memakai atribut The Jak Mania dan berada di luar. Yang patut dipertanyakan adalah apa, yang dilakukan Lazuardi di luar dab mengapa dia menolak untuk diajak temannya, padahal akhirnya dia sendiri datang," katanya saat ditemui di Mess Persija Jakarta yang berada di Ragunan, Senin (28/5/2012).
Mantan Ketua Umum Jak Mania ini mengatakan, kejadian yang menewaskan Lazuardi ini terjadi di luar sepakbola dan tidak ada hubungannya dengan sepakbola.
"Keributan antar supporter itu terjadi antara kedua kelompok supporter yang dilakukan di stadion. Kalau kejadian minggu kemarin, menurut saya itu bukan terjadi karena kerusuhan supporter, musuh dan teman saja tidak jelas yang mana," tuturnya.
Ferry Indrasjrief juga mengatakan, kerusuhan ini bukan terjadi karena adanya perpecahan di tubuh Jak Mania.
"Pendukung Jak Mania memang banyak yang membentuk komunitas, Saya melihat banyaknya komunitas yang ada adalah hal yang wajar. Komunitas merupakan cara mempertahankan eksistensi dari masing-masing kelompok," tuturnya.