Sabtu, 4 Oktober 2025

Final Liga Champions 2012

Chelsea Dihantui Kegagalan Final 2008

Dengan final Liga Champions musim ini, Chelsea baru dua kali merasakan mentas di partai puncak kompetisi antarklub elite Eropa

Penulis: Husein Sanusi
zoom-inlihat foto Chelsea Dihantui Kegagalan Final 2008
net
Pemain Chelsea melakukan latihan

TRIBUNNEWS.COM, MUENCHEN - Dengan final Liga Champions musim ini, Chelsea baru dua kali merasakan mentas di partai puncak kompetisi antarklub elite Eropa. Sayangnya pengalaman pertama Chelsea tampil di final tahun 2008 menyisakan kenangan buruk.

Chelsea gagal mengangkat trofi lewat proses adu penalti saat kalah dari Manchester United. Kegagalan itu masih dirasakan pemain Chelsea sangat menyakitkan.

Hal itulah yang dikhawatirkan berdampak buruk terhadap pasukan Roberto Di Matteo jelang final melawan Bayern Muenchen di Stadion Allianz Arena, Muenchen, Minggu (20/5/2012) dini hari.

"Saya sudah bermain dalam banyak laga besar bersama Chelsea. Tapi saya juga pernah mengalami kekecewaan. Jadi saya akan berusaha membuat final kali ini jadi hebat," kata penyerang Chelsea Didier Drogba dilansir goal.com, Kamis (17/5/2012).

Drogba berharap final Champions tahun ini tak akan berakhir seperti tahun 2008. Drogba sudah bermain dalam empat partai final untuk Chelsea dan mencetak gol di semua pertandingan tersebut, kecuali satu laga final Champions 2008 di Moskow.

Faktor psikologi kenangan buruk itu juga dikhawatirkan mantan Manajer Chelsea Avram Grant yang membawa The Blues ke final Liga Champions 2008 dan menjadi pria paling merasakan kepahitan gagal di final Champions.

"Mengingat opini publik sangat kuat, maka untuk mencapai final Liga Champions dengan tim seperti Chelsea adalah sesuatu yang berat. Mereka mengawali musim ini tidak begitu baik dan untuk memainkan sepakbola yang baik mereka harus kuat secara psikologis," kata Grant dilansir UEFA.com.

Tidak hanya dari sisi psikologis, di tengok dari mental dan pengalaman tim secara kesuluruhan dalam konteks Liga Champions, Chelsea punya perbedaan kuat dengan Muenchen. The Bavarians dalam sejarahnya sudah delapan kali mentas di final dan empat kali berhasil keluar sebagai juara.

Grant yang kini bertugas di Serbia bersama FK Partizen menjadi direktur teknik mengaku masih bisa merasakan bagaimana sedihnya Chelsea ketika itu.

Makin sedih lagi sebab dia langsung dipecat. Ia dinilai gagal meski di satu sisi bisa dikatakan sukses karena berhasil membawa Chelsea ke final Champions untuk yang pertama kali dalam sejarang klub asal London itu.

"Setiap kali Anda mencapai sesuatu Anda berpikir bahwa itu adalah puncak karier Anda. Tapi Anda tidak akan pernah tahu akhir daripada puncak karier itu posisi Anda di mana," kata pelatih pengganti Jose Mourinho itu.

Mengenai sosok Manajer sementara Roberto Di Matteo yang menangani Chelsea setelah pemecatan Andre Villas-Boas, Grant berharap nasib Di Matteo tak sama dengan dirinya yang langsung ditendang setelah kegagalan di final Champions.

"Dia telah melakukan pekerjaan yang besar. Dia mengambil alih Chelsea ketika tim tidak bermain sepakbola yang baik. Anda tidak akan rugi ketika mengambil alih tim dalam situasi seperti ini. Tetapi Anda perlu untuk memenangkan sesuatu," katanya.

Hingga saat ini nasib Di Matteo belum ada kejelasan. Pria asal Italia belum tentu berada di titik aman meski dirinya nanti bisa membawa Chelsea jadi juara Champions untuk pertama kali dalam sejarah klub, apalagi jika Chelsea sampai gagal.

Bos besar Chelsea Roman Abramovic yang terkenal kejam dengan pelatih-pelatih yang dianggap gagal kemungkinan besar akan kembali tidak sungkan mendepak siapapun pelatih yang tidak mampu memenuhi hasrat besarnya menguasai sepakbola Eropa.(Tribunnews.com/cen)

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved