Piala AFF 2010
Untuk Jualan Tiket, PSSI Harus Tiru Promotor Musik
Seharusnya, PSSI meniru cara yang dipakai oleh para promotor musik, karena hampir semua teknis penjualan tiketnya menjadi baik.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kacaunya penjualan tiket turnamen sepakbola AFF Cup 2010 mencerminkan berantakannya manajemen di PSSI. Seharusnya, PSSI meniru cara yang dipakai oleh para promotor musik, karena hampir semua teknis penjualan tiketnya menjadi baik.
"Itu promotor musik, hampir semua acara musik kan ticketingnya relatif baik," ujar Aktivis LSM Petisi 28, Adhie Massardi saat dikonfirmasi melalui pesan singkat, Sabtu(25/12/2010).
Menurut Adhie, PSSI sebagai organisasi tidak pernah siap melaksanakan tugas organisasi.
Nyaris tidak ada tugas organisasi, baik yang menyangkut disiplin maupun prestasi yang sukses ditangani PSSI.
Terlebih lagi, lanjut mantan Juru Bicara Presiden ini, adanya turut campur Presiden SBY dalam urusan tiket sepakbola menambah rumitnya urusan.
"Pemerintah Yudhoyono menggunakan "tiket PSSI" untuk membangun citra yang sudah rusak. Akibatnya, citra dia makin jelek, dan PSSI ikut kena getahnya," jelasnya.
Saat ditanyakan terkait apakah intervensi politik di sepakbola harus dihilangkan, Adhi mengatakan hal itu tak perlu dilakukan, hanya saja harus ada evaluasi secara mendalam.
"Memang persoalan tersendiri mencegah intervensi politik dari sepakbola. Di negara lain malah sering lebih kental. Cuma di sini intervensinya bukan untuk membangun prestasi, tapi merusak.Ini soalnya," tandasnya.