Permintaan Paspor Tujuan Malaysia Meningkat

Laporan Wartawan Tribun Pekanbaru, M Iqbal
TRIBUNNEWS.COM, DUMAI - Mendekati akhir tahun 2010, pengurusan paspor di Kantor Imigrasi Dumai cenderung naik. Peningkatan tersebut rata-rata per hari mencapai 30 persen dari hari biasanya. Diakuinya saat ini pembuatan paspor tersebut satu hari mencapai 70. Padahal hari biasa rata-rata hanya 30 paspor.

Kepala Kantor Imigrasi Dumai, Icon Siregar SH, mengatakan, ada tiga faktor kenaikan beberapa waktu belakangan ini. Ada kemungkinan terkait event pertandingan sepakbola AFF yang digelar di Stadion Bukit Jalil, Malaysia.

"Antusias AFF ini menyebabkan masyarakat mengurus paspor untuk ke Malaysia, sehingga dapat menonton secara langsung. Kemungkinan itu bisa saja terjadi karena jarak antara Dumai dan Malaysia dekat," katanya.Kemungkinan kedua adanya peningkatan terhadap permohonan pembuatan paspor tersebut berkaitan dengan libur sekolah.

Selain libur sekolah, juga adanya libur kerja dalam rangka perayaan baik Natal dan tahun baru. Sehingga momen libur tersebut dimanfaatkan untuk merayakan pergantian tahun di Malaysia.Faktor lainya pada akhir tahun merupakan masa dimana habisnya berlaku pasport. Jadi bagi yang sudah lima tahun memilikinya, akhir tahun ini akan sampai masa berlakunya.

Sehingga ada kecenderungan untuk membuat pasport baru.Diakuinya saat-saat penghujung tahun selalu terjadi peningkatan permintaan pengurusan pasport. Pemohon yang banyak datang untuk membuat pasport tersebut diakuinya didominasi oleh warga keturunan.

Selain itu, ia juga memperkirakan banyaknya permintaan masyarakat memohon dan memperpanjang paspor perjalanan ke luar negeri bisa karean isu tentang kenaikan biaya pengurusan pasport tahun 2011 mendatang.Akibat kabar itu, muncul keresahan warga. Untuk menghindar kenaikan seperti yang dikabarkan tersebut, warga langsung menyerbu Kantor Imigrasi Dumai untuk membuat paspor dengan harga biasa.

Terkait isu kenaikan tersebut, Icon mengaku tidak ada. Sebab tidak ada wacana terkait peningkatan biaya pembuatan paspor tersebut. Diakuinya sampai saat ini, biaya pengurusan pasport masih tetap yakni Rp 270 ribu."Malah berdasarkan peraturan baru, biaya ini akan dikurangkan sehingga menjadi lebih murah," katanya.

Dijelaskanya mulai 1 Januari 2011 mendatang, berdasarkan Surat Edaran Kementerian Hukum dan HAM RI tertanggal 13 Desember 2010 pemungutan biaya sidik jari kepada pemohon paspor sebesar Rp 15 ribu tidak akan dilakukan lagi."Sejauh ini kita masih menetapkan sebesar Rp 270 ribu. Malah efektif 1 Januari 2011 nanti akan berkurang. Sebab biaya sidik jari sebesar Rp 15 ribu akan dihapuskan," katanya.

Sehingga, yang biasanya biaya pembuatan paspor tersebut dikenakan Rp 270 ribu setelah  diberlakukan keputusan tersebut, biayanyta malah akan turun menjadi Rp 255 ribu.Ia juga berharap masyarakat pemohon dokumen keimigrasian itu tidak percaya begitu saja terhadap isu yang beredar. Sebaiknya isu seperti itu dipertanyakan langsung ke kantor Imigrasi.

"Kalau ada perubahan terkait layanan yang kita berikan, kita akan membertahukan lebih dulu kemasyarakat luas. Kita berusaha untuk memberikan layanan maksimal dan nyaman serta transparansi pengurusan dengan tidak menggunakan tenaga calo," katanya. (*)