Catatan Sepakbola
Akankah Mou Parkir Pesawat di Camp Nou?
Dalam sebuah laga bergengsi di semifinal Liga Champions 2009/2010, Barcelona menjamu Inter Milan di Camp Nou.
TRIBUNNEWS.COM - RABU, 28 April 2010. Dalam sebuah laga bergengsi di semifinal Liga Champions 2009/2010, Barcelona menjamu Inter Milan di Camp Nou.
Di hadapan ribuan pendukungnya, Barcelona menang tipis 1-0 oleh gol Gerrard Pique. Tapi Barca harus tersisih karena kalah agregat 2-3.
Kubu Inter pun menggelar pesta. Pelatih Jose Mourinho berlari ke tengah lapangan untuk merayakan keberhasilan timnya melaju ke final. Bahkan nyaris terlibat kontak fisik dengan kiper Barcelona Victor Valdes.
Mourinho bersama Inter sukses besar menyingkirkan sang juara bertahan yang mengusung sepakbola indah. Tetapi keberhasilan The Special One mendapat cibiran dari pencinta sepakbola dunia. Mourinho dikecam karena memainkan sepakbola negatif!
Media-media Spanyol bahkan menganalogikan Mourinho menempatkan sebuah bus di depan gawang Julio Cesar dengan menumpuk para pemainnya dan hanya menyisakan seorang Samuel Eto'o di depan.
Tapi Mourinho santai menanggapi tudingan itu. Pelatih asal Portugal ini sempat berseloroh dirinya tidak hanya menempatkan bus di lini pertahanan timnya, tapi pesawat!
Selasa (30/11) dinihari, Mou kembali datang ke Camp Nou untuk meladeni Barca. Kali ini ia bersama tim raksasa Spanyol yang juga musuh bebuyutan Barca, Real Madrid. Inilah El Clasico pertama Mou sebagai pelatih kepala.
Pertanyaannya, akankah Mou kembali menempatkan pesawat di Camp Nou untuk meredam agresivitas Lionel Messi dkk? Apakah pelatih fenomenal ini kembali memilih bermain bertahan?
Inilah yang menjadi teka-teki sekaligus sesuatu yang menarik dari cerita El Clasico pertama di musim 2010/2011 ini. Lalu apa jawaban pelatih yang dikenal ahli strategi ini? Mou memastikan ia tak akan mengikuti gaya permainan Barca yang super agresif dengan umpan satu-dua atau dikenal dengan istilah tiki taka. Itu sama saja dengan bunuh diri. Ia mengakui secara individual dan kolektif, Barca adalah yang terbaik dalam memainkan gaya tersebut.
Ia kemudian menyatakan akan bermain dengan gaya sendiri dengan tidak membiarkan Barcelona di fase pertama posession. Mou mengintruksikan pemainnya langsung mengirim umpan, dengan pergerakan bola panjang dari area defensif untuk membuat pemain Barca terkejut. Sebab menurutnya, Barcelona memiliki masalah dengan permainan seperti itu.
The Special One lebih memilih pertahanan dengan sistem zona dibandingkan man-to-man marking. Tujuannya agar menyetop suplai bola dari Xavi Hernandez ke para penyerang Barcelona.
Selama ini, Mou memang identik dengan gaya permainan pragmatis yang cenderung defensif. Itu terlihat saat ia menangani FC Porto, Chelsea, maupun Inter Milan.
Namun sejak ditunjuk membesut Real Madrid, ia mengubah paradigmanya. Mou menyihir Madrid menjadi tim yang agresif dengan menorehkan 33 gol dari 12 pertandingan di La Liga Spanyol. Jumlah gol yang sama dengan Barcelona.
Inikah pertanda Mourinho akan meladeni Barca dengan permainan menyerang, tidak lagi menerapkan negative football?
***
El Clasico merupakan duel dengan reputasi world class. Barca dan Madrid tak hanya mendominasi kompetisi di Spanyol, baik La Liga dan Copa del Rey, juga prestasi kompetisi Eropa dan Dunia, seperti Liga Champions. Inilah Clash of The Titans in Spain.
El Clasico dikenal sebagai representasi sejarah Spanyol. Sejarah antara Barcelona di region Catalonia (basis klub Barcelona) dan kota Madrid (ibukota Spanyol dan basis klub Real Madrid) memiliki catatan yang panjang.
Sejarah rivalitas antara dua kota atau daerah tersebut yang paling terkenal adalah ketika Jenderal Francisco Franco berkuasa di Spanyol, berbasis di kota Madrid, melakukan tindakan represi terhadap penduduk region Catalonia selama puluhan tahun.