Senin, 6 Oktober 2025

Bulu Tangkis

3 Skandal Pengaturan Skor yang Libatkan Pebulu Tangkis Indonesia

Tiga skandal pengaturan skor pernah melibatkan pebulu tangkis Indonesia, berikut ulasan lengkapnya.

net/google
PENGATURAN SKOR - Ilustrasi Bulutangkis. Tiga skandal pengaturan skor pernah melibatkan pebulu tangkis Indonesia, berikut ulasan lengkapnya. 

TRIBUNNEWS.COM - Tiga skandal pengaturan skor tercatat pernah terjadi dan melibatkan pebulu tangkis Indonesia.

Ya, kasus pengaturan skor atau yang disebut dengan match fixing memang kerap mewarnai dunia olahraga.

Mulai dari sepak bola, voli, bahkan badminton.

Lalu, apa saja tiga skandal pengaturan skor yang melibatkan pebulu tangkis Indonesia?

1. Kabar Terbaru: 7 Pebulu Tangkis Terlibat Skandal Pengaturan Skor

Baru-baru ini, skandal pengaturan skor menjadi topik hangat di tengah masyarakat Indonesia.

Sebanyak tujuh pebulu tangkis Indonesia terbukti terlibat.

Bahkan tiga di antaranya, merupakan atlet nasional yang kerap membawa nama Indonesia di kancah Internasional.

Baca juga: Tujuh Pebulutangkis Indonesia Dikabarkan Terlibat Pengaturan Skor: Ada Tiga Atlet Top

Program Director Bakti Olahraga Djarum Foundation, Yoppy Rosimin saat menjelaskan ekosistem bulutangkis yang  ideal sehingga dapat mengangkat prestasi Indonesia di kancah dunia, Senin (7/9/2020).
YOPPY ROSIMIN - Program Director Bakti Olahraga Djarum Foundation, Yoppy Rosimin saat menjelaskan ekosistem bulutangkis yang ideal sehingga dapat mengangkat prestasi Indonesia di kancah dunia, Senin (7/9/2020). Tiga skandal pengaturan skor pernah melibatkan pebulu tangkis Indonesia, berikut ulasan lengkapnya. (Tribunnews/Abdul Majid)

Kepastian itu telah dikonfirmasi oleh Ketua PB Djarum, Yoppy Rosimin.

Diwartakan Tribunnews sebelumnya, Rabu (1/10/2025), Yoppy mengatakan bahwa ada atlet dari PB Djarum yang juga terlibat dalam kasus pengaturan skor.

Namun untuk sosoknya, belum diketahui pasti siapa yang terlibat.

"Ya, benar (ada atlet Indonesia terlibat pengaturan skor-red). Ada anak Djarum."

"Tapi untuk siapanya saya belum tahu secara detail," kata Yoppy.

Terkait sanksi, Yoppy akan menyerahkan urusan tersebut kepada Persatuan Bulu Tangkis Indonesia (PBSI).

"Kami pada dasarnya akan mengikuti proses peraturan yang berlaku dari yang berwenang," tambahnya.

Beda dengan Yoppy, PBSI selaku Persatuan Bulu Tangkis Indonesia belum memberikan klarifikasi terkait skandal pengaturan skor yang saat ini tengah menjadi buah bibir.

Baca juga: Kekuatan Penuh Tim Badminton Thailand di SEA Games 2025, Libatkan Kunlavut Vitidsarn

2. Sudah Pernah Terjadi pada 2021 Silam

Sebelumnya, skandal pengaturan skor sudah pernah terjadi pada 2021 silam.

Delapan pebulu tangkis Indonesia terbukti melakukan pelanggaran pada peraturan integritas Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF) terkait pengaturan pertandingan, manipulasi pertandingan, dan perjudian dalam bulutangkis.

Pelanggaran terjadi ketika delapan pemain tersebut berkompetisi di ajang internasional level rendah yang sebagian besar terjadi di kawasan Asia sepanjang tahun 2019.

Mereka adalah Hendra Tandjaya, Ivandi Danang, Androw Yunanto, Sekartaji Putri, Mia Mawarti, Fadilla Afni, Aditiya Dwiantoro, dan Agripinna Prima Rahmanto Putra.

BWF kemudian memberikan hukuman berat.

Tiga dari delapan pemain yang terbukti terlibat kasus match fixing mendapat hukuman larangan bermain bulu tangkis seumur hidup.

Sementara lima pemain lainnya mendapat larangan bermain selama enam sampai 12 tahun, serta denda masing-masing antara 3.000 dolar AS dan 12.000 dolar AS.

Per kurs saat ini, Jumat (3/9/2025), 3.000 dolar AS setara dengan Rp 49 juta.

Sedangkan 12.000 dolar AS setara dengan Rp 199 juta.

3. Guncang Olimpiade 2012 London

Pada Olimpiade London 2012, empat pasangan ganda putri terlibat aksi yang mencederai nilai-nilai sportivitas lantaran sengaja mengalah.

Satu di antaranya adalah wakil Indonesia, yakni Greysia Polii/Meiliana Jauhari.

Sedangkan tiga ganda putri lainnya yakni Yu Yang/Wang Xiaoli (China), Jung Kyung-eun/Kim Ha-na, dan Ha Jung-eun/Kim Min-jung (Korea Selatan).

Skandal bermula ketika Wang Xiaoli/Yu Yang (China) bertemu Jung Kyung-eun/Kim Ha-na (Korea Selatan) di laga terakhir fase grup A.

Wang/Yu yang berstatus unggulan pertama diduga mengalah dari Jung/Kim.

Pertandingan dimenangkan Jung/Kim dengan skor 21-14 dan 21-11.

Kemudian di pertandingan Grup C, Greysia Polii/Meiliana Jauhari berhadapan dengan Ha Jung-eun/Kim Min-jung (Korea Selatan).

Greysia/Meiliana dan Ha/Kim dinilai bermain tidak serius agar kalah demi terhindar dari Wang/Yu di perempat final.

Pertandingan antara Greysia/Meiliana vs Ha/Kim bahkan sempat diberhentikan sebanyak empat kali oleh wasit.

Wasit kehormatan, Torsten Berg, kemudian mengeluarkan kartu hitam bagi Greysia/Meiliana dan Ha/Kim.

Yang artinya, Greysia/Meiliana dan Ha/Kim didiskualifikasi dan tidak dapat bertanding lagi di Olimpiade London 2012.

Mendapat kartu hitam, pihak dari Indonesia dan Korea Selatan lantas mengajukan negosiasi demi membatalkan kartu hitam tersebut.

Wasit akhirnya mengabulkan protes keberatan kartu hitam yang disampaikan kedua kubu, pertandingan kemudian dilanjutkan lagi.

Kali ini, Greysia/Meiliana dan Ha/Kim bermain lebih serius.

Pertandingan dimenangkan Ha/Kim dengan skor 18-21, 21-12, 21-14.

Setelah ditindak lanjuti, BWF memutuskan untuk mendiskualifikasi keempat pemain tersebut yang membuat mereka gagal lolos perempat final.

Padahal sejatinya, Jung/Kim finis sebagai pemuncak Grup A, sementara Wang/Yu berada di peringkat kedua.

Sedangkan Ha/Kim finis sebagai pemuncak klasemen Grup C, disusul Greysia/Meiliana di peringkat kedua.

Posisi Jung/Kim dan Wang/Yu digantikan Valeria Sorokina/Nina Vislova (Rusia) dan Alex Bruce/Michelle Li (Kanada).

Sementara Ha/Kim dan Greysia/Meiliana digantikan Leanne Choo/Renuga Veeran (Australia) dan Michelle Claire Edwards/Annari Viljoen (Afrika Selatan).

Hasil akhirnya, medali emas ganda putri diraih oleh Tian Qing/Zhao Yunlei (China), perak diamankan Mizuki Fujii/Reika Kakiiwa (Jepang), dan perunggu dimenangkan Valeria Sorokina/Nina Vislova (Rusia).

(Tribunnews.com/Isnaini, Abdul Majid)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved