BWF World Tour
Gaungan Fajar/Fikri Permanen, Komentator Inggris Terkesima dengan Duet Anyar Indonesia
Terkesima dengan performa Fajar/Fikri sebagai racikan anyar, komentator BWF asal Inggris ingin kombinasi tersebut permanen.
TRIBUNNEWS.COM - Fajar Alfian/Shohibul Fikri ternyata menyita banyak perhatian dari Badminton Lovers bahkan sampai komentator BWF.
Chris Langridge selaku pengamat dan komentator di Badminton Weekly acara BWF serta mantan pebulu tangkis asal Inggris mengaku terkesima dengan Fajar/Fikri.
Menuturnya, racikan baru PBSI yang melahirkan Fajar/Fikri membuat gebrakan anyar sektor ganda putra Indonesia bahkan dunia.
Permainan Fajar/Fikri sejak berpasangan mulai Japan Open 2025 hingga terakhir di Korea Open 2025 mendapat pujian dari sang pengamat.
Walau belum lagi juara, performa dari mantan didikan Herry Iman Pierngadi alias Herry IP tetap memikat sang komentator.
Bagi Langridge, Fajar/Fikri memberikan warna baru dalam persaingan ketat ganda putra dunia di BWF World Tour 2025.
Hal itu dibahas oleh Langridge dalam Badminton Weekly Ep.128 dalam episode Spotlight on #KoreaOpen2025.
Dalam pembahasannya, Langridge menyebut Fajar/Fikri sebagai duet kreatif khususnya dalam permainan depan.
Terlihat dalam permainan keduanya di Korea Open 2025 yang begitu taktis di depan untuk mematikan lawan.
Baca juga: Catatan Fajar/Fikri Sejak Debut: Lampaui Pasangan Elite, Top 35 Ranking Dunia Hanya Dalam 4 Turnamen
Gaya permainan Fajar/Fikri yang disebut flamboyan mampu memberi warna baru di sektor ganda putra dunia.
Selain jadi warna baru, bagi Langrigde permainan Fajar/Fikri membuat penonton disuguhkan performa ciamik dari keduanya.
Tak ayal dia lantang menyebut performa keduanya sangat menyenangkan untuk ditonton.
"Sejak awal, permainan mereka sungguh menyenangkan untuk ditonton, kreatif, dan dinamis," papar Langridge.
"Tolong pertahankan mereka, karena mereka adalah dua pemain yang luar biasa," tambah sang komentator.
Ulasan lainnya, sang komentator menilai keduanya seolah tak memperdulikan akan bersua dengan pemain unggulan atau tidak.
Meskipun di atas kertas keduanya sulit untuk melawan pasangan yang lebih diunggulkan, tapi Fajar/Fikri menunjukkan kelasnya.

Ketidakmungkinan dari Fajar/Fikri dibuktikan dengan epic, pergerakan yang cepat, hingga kepercayaan satu sama lain.
Daya juang yang ditunjukkan Fajar/Fikri jadi nilai tambah kenapa keduanya sangat menarik untuk ditonton.
"Di atas kertas, seharusnya sulit dilakukan. Mereka berdua adalah pemain depan," jelasnya.
"Tetapi cara mereka bergerak, kepercayaan mereka satu sama lain, serta keyakinan pada pukulan membuat pertandingan jadi sangat menarik untuk ditonton."
Pembuktian Fajar/Fikri lihai memainkan shuttle cock walau sama-sama pemain depan, dipuji oleh Langridge.
Terbukti sejak dipasangkan dalam empat turnamen yang telah dilakoni, Fajar/Fikri telah membukukan satu gelar juara dari turnamen super 1000.
Statistik berbicara bahwa Fajar/Fikri anti tersisih di babak pertama sejak dipasangkan.
Di Japan Open 2025 ketika pertama kali tampil di satu turnamen, Fajar/Fikri bisa melaju sampai ke babak perempat final.
Petualangan Fajar/Fikri berlanjut ke China Open 2025 yang mana berujung gelar juara di turnamen super 1000.
Keduanya setelah juara sempat terpisah gegara Fajar kembali berpasangan dengan Rian Ardianto di Kejuaraan Dunia BWF 2025.
Namun setelah itu, keduanya berpartner lagi dalam gelaran China Masters (super 750) dan Korea Open (super 500).
Fajar/Fikri terhenti di babak semifinal China Masters, sedangkan Korea Open berakhir sebagai runner-up.
Kegagalan Fajar/Fikri di dua turnamen terakhir dikalahkan oleh pasangan ranking 1 dunia, Kim Wonho/Seo Seungjae (Korea).
Saat ini di ganda putra, Kim/Seo jadi pasangan paling konsisten dan terus menjaga singgasana ranking 1 dunianya.
Ini adalah ujian berat Fajar/Fikri jika keduanya terus dipasangkan, harus mencari cara untuk mengalahkan Kim/Seo.
(Tribunnews.com/Niken)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.