Senin, 29 September 2025

IBL 2025

Penjelasan Dirut IBL Junas Miradiarsyah Soal Perpindahan Klub Satria Muda ke Bandung

Junas Miradiarsyah menegaskan kalau yang dibeli oleh PT Mega Bintang adalah merek dagangnya, dalam hal ini nama klub Satria Muda.

Tribunnews/Abdul Majid
TERSENYUM - Direktur Utama IBL, Junas Miradiarsyah tersenyum saat diwawancara terkait perkembangan bola basket Indonesia. Wawaancara dilakukan di Kawasan Sudirman, Jakarta, Kamis (21/8/2025). 

Penjelasan Dirut IBL Junas Miradiarsyah Soal Perpindahan Klub Satria Muda ke Bandung

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdul Majid

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Dunia bola basket Indonesia sempat dikagetkan dengan kabar perpindahan klub asal Jakarta yang sangat bersejarah dan banyak menuai prestasi, Satria Muda, ke Bandung, Jawa Barat.

Perpindahan ini lantaran PT ISV yang sebelumnya memiliki lisensi klub Satria Muda menjual klub Satria Muda ke PT Mega Bintang yang merupakan bagian dari tim Persib yang berdomisili di Bandung.

Baca juga: Denny Sumargo Kaget Satria Muda Pindah ke Bandung: Nanti Saya Tanya ke Erick Thohir

Direktur Utama Indonesia Basketball League (IBL), Junas Miradiarsyah menegaskan kalau yang dibeli oleh PT Mega Bintang adalah merek dagangnya, dalam hal ini nama klub Satria Muda.

Karena yang dibeli nama klub, Junas menerangkan hal itu juga menyangkut kesejarahan klub yang pastinya tetap melekat.

Salah satu prestasi membanggakan Satria Muda, yakni menjuarai Liga Bola Basket Indonesia sebanyak 12 kali.

“Nah sekarang ada namanya PT ISV, punya lisensi, punya klub namanya Satria Muda, di sini ada PT Mega Bintang, punya lisensi, punya nama Prawira. Nah yang dibeli dan membeli adalah PT yang Mega Bintang ini, membeli merk dan asetnya Satria Muda, bukan PTnya,” terang Junas saat ditemui di Kawasan Sudirman, Jakarta, Kamis (21/8/2025).

“Jadi yang dibeli merek dan asetnya, asetnya itu pemain, terus kemudian karena mereknya ini sudah punya nama, sudah punya sejarah, ya otomatis sejarahnya juga melekat di namanya karena kan yang dibeli adalah mereknya ini, bukan PT, bukan lisensi,” sambungnya.

Lebih lanjut, Junas menjelaskan secara aturan sebuah PT tidak boleh memiliki dua klub.

Oleh sebab itu, PT Mega Bintang yang sebelumnya menaungi klub Prawira Bandung dikatakan Junas telah membubarkan klub yang telah menjuarai IBL 2023 tersebut.

PT Mega Bintang yang telah membeli nama klub Satria Muda pun lalu mengubah namanya menjadi Satria Muda Bandung.

Penggunaan nama Satria Muda Bandung pun sudah mulai diterapkan pada turnamen IBL All Indonesian 2025 yang kini tengah bergulir di GOR Manahan, Solo.

“Tidak mungkin dia bisa beli ini (SM) nanti menjadi ada 2 klub. Nah, sebelumnya itu klubnya yang namanya klub Prawira sudah dibubarkan oleh dia (PT Mega Bintang). Ini yang mungkin orang agak simpang siur, klubnya sudah tidak ada, kemudian dibeli mereknya, maka Mega Bintang ini menjadi memiliki merek namanya Satria Muda. Kemudian karena dia lisensinya di Bandung, dia logikanya menjadi Satria Muda di Bandung,” paparnya.

Sementara itu, untuk PT ISV yang mempunyai lisensi tapi tak ada klubnya setelah SM dijual ke PT Mega Bintang, status lisensinya dikembalikan ke PT Bola Basket Indonesia (PT BBI) selaku operator kompetisi basket Indonesia, IBL.

 


Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan