Marc Marquez vs Pecco Bagnaia: Kisah Cupu dan Suhu yang Tertukar di MotoGP Austria 2025

Salah satu alasan Juara Dunia MotoGP dua kali begitu sulit dikalahkan di Austria adalah kelebihannya dalam pengereman.

Red Bull Ring sebagai arena MotoGP Austria sangat menuntut pengereman dan akselerasi dengan rangkaian lintasan lurus yang panjang dan cuma punya 10 tikungan.

Akan tetapi, masalah bagi Bagnaia, salah satu senjata andalannya tersebut malah hilang pada musim ini.

Bagnaia tidak mendapatkan kepercayaan diri dengan bagian depan motor barunya Ducati Desmosedici GP25 seperti sebelum-sebelumnya.

Hasilnya, murid Valentino Rossi itu tidak dapat menghentikan motornya secara konsisten dan di titik yang dia inginkan.

Kalau gagal menang pada MotoGP Austria, mimpi buruk Bagnaia bisa bertambah menjadi empat kali musim ini

Bagnaia lebih dahulu memble di seri GP Spanyol, GP Italia, dan GP Belanda di mana dia menjadi pemenang lomba selama tiga musim sebelumnya.

Lain cerita dengan Marc Marquez.

Red Bull Ring masuk dalam daftar sirkuit yang belum pernah dimenangkan The Baby Alien sejak debutnya di kelas premier 2013.

Tak salah kemudian menyemati kekasih Gemma Pinto ini sebagai "Cupu" di Red Bull Ring.

Faktanya, Marquez sudah tiga kali menggasak Pole Position GP Austria, tepatnya musim 2017, 2018, dan 2019. Akan tetapi tidak satupun yang berbuah jadi kemenangan karena berujung kalah duel melawan Andrea Dovizioso.

Prestasi terbaiknya ialah menjadi runner-up di ketiga seri GP Austria di atas.

Lalu ketika era sprint race dimulai 2023, Marc Marquez tidak pernah meraih podium di Red Bull Ring. Bahkan dua kali sprint race berakhir DNF alias gagal merampungkan balapan bagi Marquez.

Namun melihat bagaimana performa impresif Marc Marquez kini dan masalah pengereman Pecco Bagnaia. Nasib dua pembalap Ducati Lenovo Team ini bakal tertukar pada balapan MotoGP 2025 akhir pekan ini.

(Tribunnews.com/Giri)