Juara Dunia MotoGP 2025 di Depan Mata, Marc Marquez Mode Kalem demi Hindari Blunder

TRIBUNNEWS.COM - Marc Marquez tetap mode kalem walaupun jadi kandidat kuat peraih gelar juara dunia MotoGP 2025, jika melihat dari performanya sejauh ini.

Dijagokan segera meraih gelar juara dunia ke-9 dalam dunia balap motornya, Marquez membawa pengalaman ketika dirinya berjuang pada musim 2014 silam.

Pemimpin klasemen sementara kejuaraan MotoGP 2025 mengatakan bahwa pengalaman di tahun 2014 telah membantunya untuk tetap fokus dan semakin dekat dengan gelar juara di tahun 2025.

Rider berusia 32 tahun ini tampil dominan pada paruh pertama musim ini, mencetak delapan kemenangan grand prix, 11 kemenangan sprint, dan delapan kemenangan di akhir pekan dengan total 37 poin.

Statistik ciamik tersebut membawa kakak Alex Marquez untuk memimpin klasemen sementara dengan 120 poin setelah 12 putaran.

Dengan 10 seri balapan tersisa musim 2025 ini, The Baby Alien - julukan Marquez, berada di jalur yang tepat untuk meraih gelar juara dunia.

Namun ia menegaskan bahwa ini bukanlah tujuannya, dengan mengutip tahun 2014 ketika ia ingin memenangkan kejuaraan 'sesegera mungkin'.

Pasalnya jika menarik ke musim 2014 lalu, Marquez membukukan 11 kemenangan dalam 12 putaran namun berujung mengalami kecelakaan beruntun.

Baca juga: 19 Kemenangan Tak Ada Lawan, Marc Marquez Runtuhkan Teori Ducati untuk Akamsi di MotoGP 2025

Untungnya kala itu kekasih Gemma Pinto masih bisa mengatasi krisis dan mengamankan gelar juara dunia MotoGP 2014.

Kendati berujung indah, pembalap asal Carvera, Spanyol, tak ingin terburu-buru dalam mengamankan gelar juara dunia.

Seri balapan di MotoGP 2025 masih banyak yang harus dijalani dan dia harus tetap menjaga fokusnya demi hindari blunder.

"Masih banyak balapan yang harus dijalani, dengan balapan sprint, dengan balapan utama," kata Marquez mengutip Crash.

"Saya memiliki pengalaman tahun 2014, di mana saya mencoba untuk terus menang dan mencoba untuk menutup kejuaraan sesegera mungkin."

"Dan kemudian saya terjatuh di Misano dan Aragon. Jadi, saya hanya perlu berhati-hati dengan semua hal ini. Memang benar bahwa kami memiliki keuntungan besar, tetapi kami akan menjalani banyak balapan beruntun secara beruntun," ujarnya.

Selain tetap menjaga fokus, eks rider Honda ini juga menghindari stress imbas banyak tekanan gegara dia jadi kandidat juara dunia.