Voli
Kontroversi Voli SEA V League 2025 Putra, Kamboja Berteriak 4 Negara Mencoba Memboikot
Kontroversi pelaksanaan SEA V League 2025 putra, di mana federasi voli Kamboja akui 4 negara coba boikot agar timnya tidak berpartisipasi.
Penulis:
Drajat Sugiri
Editor:
Muhammad Nursina Rasyidin
TRIBUNNEWS.COM - Sebuah pengakuan berbau kontroversi dilontarkan Sekretaris Jenderal (Sekjen) Federasi Bola Voli Kamboja (CVF), Ang Serey Piseth, atas penyelenggaraan SEA V League 2025 putra.
Diketahui SEA V League 2025 putra yang berlangsung dalam dua leg, telah rampung digelar 20 Juli lalu.
Leg 1 yang berlangsung di Filipina menempatkan Thailand sebagai juara. Sementara Indonesia pada Leg 2 berstatus sebagai tuan rumah, giliran menjadi kampiun.
Kamboja dalam SEA V League edisi 2025 menjadi pendatang baru.

Timnas voli putra Kamboja "promosi" ke SEA V League tahun ini setelah menjadi juara di kasta kedua kompetisi voli Asia Tenggara (ASEAN) yang bernama SEA V League Challenge 2024.
Sebagai Newbie alias pendatang baru, timnas voli putra Kamboja tidak bisa berbicara banyak.
Mereka menjadi bulan-bulanan tim-tim ASEAN lain seperti Vietnam, Indonesia, Thailand, dan Filipina.
Hasilnya, timnas voli putra Kamboja menutup SEA V League 2025 sebagai juru kunci alias tim paling terakhir di tabel klasemen, baik itu Leg 1 dan 2.
Namun baru-baru ini sebuah pernyataan berbau kontroversi disampaikan Sekjen CVF, Ang Serey Piseth.
Dia menyebut, sempat ada hadangan dari keempat tim SEA V League 2025, baik itu Vietnam, Thailand, Filipina, dan Indonesia bahkan, agar Kamboja tidak berpartisipasi.
"Empat tim lainnya (Vietnam, Thailand, Indonesia, dan Filipina) mencoba menghalangi Kamboja untuk berpartisipasi dalam kompetisi. Namun, saya berhasil mengatasi masalah tersebut dan sekarang kami berada di peringkat dunia," terangnya, dikutip dari laman Sanook.
Ang Serey Piseth menambahkan bahwa dirinya dan beberapa pihak dari Kamboja mencoba untuk melakukan segala upaya untuk melewati hadangan tersebut.
Baca juga: SEA V League 2025 Putri: Filipina Batal Diperkuat 3 Pemain Naturalisasi Keturunan Amerika
Sebab tujuan utamanya ialah agar timnas voli putra Kamboja segera mendapatkan ranking dunia FIVB.
"Misi terpenting saya adalah membawa Kamboja untuk bergabung dengan SEA V League, agar bisa mendapatkan peningkatan peringkat dunia."
"Meskipun hasilnya mengecewakan, saya tidak menyesal atas semua yang saya lakukan demi membawa tim bermain di SEA V League."
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.