Sorotan VNL 2025 Putra: Italia Menuju Sejarah Kawinkan Gelar, Brasil Misi Tebus Kekalahan Tim Putri

TRIBUNNEWS.COM - Italia mencetak sejarah baru di sektor putri usai menaklukkan Brasil 3-1 (22-25, 25-18, 25-22, 25-22) dalam final Volleyball Nations League (VNL) 2025. 

Kemenangan Timnas voli putri Italia tidak hanya memastikan gelar ketiga dalam empat tahun, tapi juga melengkapi perjalanan sempurna tanpa satu pun kekalahan.

Dengan hasil di laga final VNL 2025 putri, Italia sukses membukukan rekor luar biasa 15 kemenangan beruntun dalam satu edisi.

Kini, setelah juara di sektor putri, Italia punya peluang untuk mengawinkan gelar di sektor putra.

Jika mampu menuntaskan misi ini, Italia akan menjadi negara pertama yang sukses meraih gelar juara VNL di sektor putra dan putri dalam tahun yang sama.

Namun, pada sektor putra ini, perjuangan Italia yang sebelumnya finis sebagai runner-up babak reguler bakal lebih berat di fase knockout.

Di babak perempat final, Italia akan menghadapi Kuba—tim yang sempat menumbangkan Brasil 3-2 dalam fase reguler.

Laga ini menjadi ujian awal yang berat bagi Italia, sebelum kemungkinan menghadapi Prancis atau Slovenia di semifinal.

Baca juga: Rasa Penasaran Brasil di VNL 2025 Putri Belum Terjawab, Medali Emas Masih Misteri

Italia sebelumnya sempat menang telak atas Slovenia 3-0, namun takluk dari Prancis 1-3 pada fase reguler.

Jika bertemu Prancis lagi, duel tersebut berpotensi menjadi pertarungan ketat mengingat sejarah pertemuan yang berimbang dan kualitas permainan yang setara.

Sementara itu, Brasil di sektor putra juga menjadi sorotan besar. Tim Samba tampil dominan di babak reguler, hanya mencatat satu kekalahan.

Satu-satunya kekalahan itu datang dari Kuba, calon lawan Italia di perempat final.

Di 8 besar, Brasil akan menghadapi China yang tampil sebagai tuan rumah menggantikan Iran. Di atas kertas, Brasil jauh diunggulkan mengingat China sebelumnya finis di posisi 17.

Lawan Brasil di semifinal adalah pemenang duel Polandia vs Jepang, dan jika sesuai prediksi, Tim Samba berpotensi bertemu Polandia di empat besar,

Hal ini mengingat Jepang tengah kehilangan beberapa pilar kunci seperti Yuji Nishida dan Yuki Ishikawa yang performanya menurun.