Akane Yamaguchi Makin Dekat dengan Rekor Bersejarah di Japan Open 2025

TRIBUNNEWS.COM - Pebulu tangkis tunggal putri Jepang, Akane Yamaguchi, makin dekat dengan rekor bersejarah di Japan Open 2025.

Diketahui, Akane yang berstatus unggulan ketiga berhasil melaju ke babak semifinal Japan Open 2025.

Akane menang atas wakil Thailand, Pornpawee Chochuwong, Jumat (18/7/2025).

Bertempat di Tokyo Metropolitan Gymnasium, pertandingan berakhir dengan skor 15-21 dan 24-22 untuk kemenangan Akane.

Lolos semifinal, Akane berpeluang meraih gelar kelimanya di ajang Japan Open sekaligus mencetak rekor bersejarah.

Sebelumnya, Akane telah mengoleksi empat gelar Japan Open, yakni edisi 2013, 2019, 2022, dan 2024.

Akane bersanding dengan legenda tunggal putri China, Li Ling Wei, yang juga mengoleksi empat gelar Japan Open.

Baca juga: Shidamatsu Runtuhkan Tembok 8 Besar di Japan Open Terakhirnya, 2 Kemenangan Menuju Happy Ending

Jika Akane mampu juara tahun ini, ia otomatis menjadi tunggal putri dengan gelar juara Japan Open terbanyak sepanjang sejarah.

Di semifinal Japan Open 2025, Akane akan bersua wakil China unggulan kedua, Wang Zhi Yi.

Wang memastikan diri lolos ke semifinal Japan Open 2025 seusai mengalahkan wakil Indonesia, Putri Kusuma Wardani, dengan skor 22-20, 17-21, 16-21.

Jika menilik head to head, Akane lebih unggul ketimbang Wang.

Dari 10 laga yang telah mereka lakoni, Akane berhasil mengemas enam kemenangan.

Baca juga: Makna Baik dari Kekalahan Putri KW di Japan Open 2025, Tanda Masuk Grup Elite

Namun di laga terakhir, Akane mampu dikalahkan Wang saat bertemu di semifinal Singapore Open 2025.

Semifinal Japan Open 2025 jelas menjadi pembalasan dendam Akane sekaligus menyelamatkan wajah tunggal putri tuan rumah.

Daftar Juara Japan Open Tunggal Putri

1982: Li Lingwei (China)
1983: Han Aiping (China)
1984: Zheng Yuli (China)
1985: Wu Jianqiu(China)
1986: Li Lingwei (China)
1987: Li Lingwei (China)
1988: Han Aiping (China)
1989: Li Lingwei (China)
1990: Huang Hua (China)
1991: Huang Hua (China)
1992: Susi Susanti (Indonesia)
1993: Ye Zhaoying (China)
1994: Susi Susanti (Indonesia)
1995: Susi Susanti (Indonesia)
1996: Ye Zhaoying (China)
1997: Mia Audina (Indonesia)
1998: Gong Zhichao (China)
1999: Ye Zhaoying (China)
2000: Gong Zhichao (China)
2001: Zhou Mi (China)
2002: Zhou Mi (China)
2003: Camilla Martin (Denmark)
2004: Mia Audina (Indonesia)
2005: Zhang Ning (China)
2006: Zhang Ning (China)
2007: Tine Rasmussen (Denmark)
2008: Wang Yihan (China)
2009: Wang Yihan (China)
2010: Jiang Yanjiao (China)
2011: Wang Yihan (China)
2012: Tai Tzu-ying (China Taipei)
2013: Akane Yamaguchi (Jepang)
2014: Li Xuerui (China)
2015: Nozomi Okuhara (Jepang)
2016: He Bingjiao (China)
2017: Carolina Marín (Spanyol)
2018: Carolina Marín (Spanyol)
2019: Akane Yamaguchi (Jepang)
2020: Covid-19
2021: Covid-19
2022: Akane Yamaguchi (Jepang)
2023: An Se-young (Korea Selatan)
2024: Akane Yamaguchi (Jepang)

(Tribunnews.com/Isnaini)