Voli
Degradasi Korea Selatan dari VNL 2025 Jadi Sorotan, Disebut Butuh Sosok 'Kim Yeon-koung Baru'
Nasib Korea Selatan yang degradasi dari VNL 2025 Putri jadi sorotan media lokal setempat, disebut butuh Kim Yeon-kyung baru.
TRIBUNNEWS.COM - Nasib Korea Selatan yang terdegradasi dari Volleyball Nations League (VNL) 2025 Putri jadi sorotan media lokal.
Korea Selatan mengakhiri babak preliminary VNL 2025 putri dengan finis di peringkat terbawah alias juru kunci klasemen.
Dari 12 pertandingan yang dijalani, Korea Selatan hanya bisa menang sekali saja, saat melawan Kanada 3-2, sisanya mereka jadi bulan-bulan tim lain.
Sebanyak 11 kekalahan harus diterima Kang Sohwi dkk, termasuk dikalahkan Jepang 0-3 dan di laga terakhir Prancis 0-3.
Korea sempat menaruh harapan besar pada laga Thailand vs Kanada yang digelar sehari setelah kekalahan mereka dari Prancis.
Namun, Thailand mampu memenangi dua set meski kalah 2-3, cukup untuk mengamankan satu poin dan menggusur Korea dari peringkat ke-17.
Thailand sendiri juga meraih satu kemenangan di VNL 2025 ini. Mereka mengalahkan mampu Prancis 3-1.
Pada akhirnya rasio set mereka lebih baik dari Korea Selatan dan lebih pantas untuk bertahan di VNL 2026 musim depan.
Baca juga: Klasemen Akhir VNL 2025 Putri: Italia Teratas Malah Jumpa si Ratu, Thailand Selamat dari Juru Kunci
Nasib Korea Selatan yang degradasi dari VNL ini jadi pukulan telak, terlebih mereka selama ini dikenal sebagai salah satu kekuatan voli di Asia.
Namun, dengan turun kasta bermain di AVC Nations Cup 2026, Korea bukan lagi termasuk diantara jajaran tim terbaik dunia.
Sejumlah media Korea seperti STNSports dan SporttalKorea menyoroti kekurangan yang harus segara dibenahi.
Mereka menyebut kemrosotan Timnas voli putri Korea tak bisa dilepaskan dari pensiunnya sosok seperti Kim Yeon-koung.
Bintang voli yang merupakan idola Megawati Hangestri Pertiwi ini sempat membawa Korea menembus semifinal Olimpiade 2012 dan 2020.
Namun sejak sang ratu voli Korea pensiun dari Timnas, performa tim Negeri Ginseng itu merosot tajam.
Sejumlah pemain senior seperti Yang Hyo-jin dan Kim Su-ji juga mundur secara bersamaan, membuat timnas dipenuhi wajah baru minim pengalaman internasional.
Hasilnya, Korea tak mampu bersaing. Dalam tiga edisi VNL terakhir, mereka hanya mencatatkan 2 kemenangan dari 36 laga, termasuk dua musim berturut-turut (2022 dan 2023) tanpa kemenangan.
Di dua edisi yang berakhir tanpa kemenangan itu, Korea Selatan tak terdegradasi karena masih menjadi bagian dari tim inti VNL.
Namun untuk musim ini tak berlaku karena aturanmua, tim peringkat terbawah klasemen diharuskan untuk turun kasta dan digantikan tim di luar VNL dengan peringkat dunia terbaik.

Baca juga: Bagan Perempat Final VNL 2025 - Aroma Dendam Amerika, De Javu Semifinal 2024 dalam Skenario
Sejak gelaran Olimpiade Tokyo 2020 selesai, catatan buruk terus menghantui Tim voli putri Korea Selatan.
Mereka gagal lolos semifinal Asian Games Hangzhou 2023, performa buruk di turnamen invitasi hingga kekalahan telak dari tim dunia pada KYK Invitational 2025 lalu.
Semuanya menunjukkan betapa dalamnya krisis regenerasi yang dialami Korea.
Ketergantungan pada nama besar Kim Yeon-koung kini menjadi sorotan utama publik dan media Korea.
Banyak yang menilai sudah waktunya federasi fokus membangun sistem regenerasi yang kuat dan mempersiapkan "Kim Yeon-koung yang baru", bukan sekadar menoleh ke masa lalu.
Namun hal itu tak akan mudah jika krisis struktur, pengalaman, dan mental belum teratasi.
Korea kini harus memulai dari bawah, tampil di AVC Nations cup dengan harapan bisa mengumpulkan poin yang banyak dari situ sehingga bisa kembali ke VNL 2027.
Klasemen Akhir VNL 2025 Putri Babak Pernyisihan
Peringkat | Negara | Menang (W) | Poin | Rasio Set | Rasio Poin |
---|---|---|---|---|---|
1 | Italia | 12 | 33 | 6.142 | 1.261 |
2 | Brasil | 11 | 31 | 3.000 | 1.160 |
3 | Jepang | 9 | 27 | 2.600 | 1.125 |
4 | Polandia | 9 | 27 | 2.066 | 1.114 |
5 | China | 9 | 24 | 1.600 | 1.078 |
6 | Turki | 8 | 23 | 1.647 | 1.106 |
7 | Jerman | 7 | 23 | 1.318 | 1.016 |
8 | Amerika Serikat | 7 | 20 | 1.130 | 0.999 |
9 | Prancis | 6 | 17 | 0.920 | 0.969 |
10 | Belanda | 6 | 16 | 0.703 | 0.944 |
11 | Ceko | 6 | 14 | 0.807 | 0.986 |
12 | Republik Dominika | 6 | 13 | 0.740 | 0.969 |
13 | Bulgaria | 4 | 11 | 0.612 | 0.876 |
14 | Belgia | 4 | 11 | 0.617 | 0.904 |
15 | Serbia & Montenegro | 3 | 14 | 0.760 | 0.976 |
16 | Kanada | 3 | 10 | 0.676 | 0.949 |
17 | Thailand | 1 | 6 | 0.523 | 0.896 |
18 | Korea Selatan | 1 | 6 | 0.314 | 0.816 |
(Tribunnews.com/Tio)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.