Formula 1
3 Tantangan Berat CEO Baru Red Bull di F1: Isu Max Verstappen Paling Utama
CEO baru Red Bull, Laurent Mekies, dinanti 3 tugas besar setelah mengambil alih jabatan Christian Horner sebagai bos tim F1 tersebut.
TRIBUNNEWS.COM - CEO baru Red Bull, Laurent Mekies, langsung menghadapi 3 masalah besar yang ada di kubu tim Banteng Formula 1 tersebut.
Bisa dibilang ketiga masalah itu membutuhkan penanganan cepat dari tangan dingin Mekies.
Untungnya dia bukan orang baru di kubu Red Bull.
Setidaknya ia bisa menggunakan pengalamannya di sana untuk segera mengambil aksi nyata.
Lantas, apa saja ketiga masalah yang menanti Mekies di Red Bull?
Isu masa depan Max Verstappen menjadi suguhan paling besar bagi Mekies.
Sekaligus hal itu menjadi tantangan terberatnya saat mengambil jabatan baru ini.
Max Verstappen bisa dibilang menjadi nyawa Red Bull dalam beberapa tahun terakhir.
Baca juga: Bursa Tranfer Pembalap F1: Max Verstappen Tanpa Tumbal, Mercedes Malah Dilema

Kemampuannya memegang kendali setir jet darat Red Bull seolah menutupi masalah besar yang ada di mobil tersebut.
Mulai dari masalah understeering hingga pengereman menjadi hal yang perlu segera dibenahi.
Red Bull masih terlihat perkasa dengan kemampuan Verstappen beradaptasi sekaligus menutupi kekurangan tersebut.
Namun, mereka bisa runyam saat pembalap asal Belanda memutuskan hengkang.
Mekies harus segera menyelesaikan perihal ini.
Masa depan Max tak boleh terus menjadi abu-abu.
Jika berpisah dengan sang pembalap utama, hal itu akan menjadi baik untuk segera diketahui dan diputuskan.
Mereka bisa segera bersiap mencari pembalap pengganti.
Sebaliknya, berlanjutnya kerja sama dengan Verstappen akan membawa keuntungan bagi Red Bull.
Mereka bisa terus mengembangkan mobil dengan input berkualitas dari Verstappen.
2. Pembalap Kedua
Hal yang tak kalah menguras perhatian Red Bull adalah soal pembalap kedua mereka.
Saat ini, posisi itu dipegang oleh pembalap asal Jepang, Yuki Tsunoda.
Tsunoda sempat memberikan harapan besar bagi Red Bull beberapa tahun lalu.
Ia memulai kariernya dengan baik di tim Racing Bull.
Mekies sendiri menjadi saksi mencuatnya nama Tsunoda.
Namun setelah pindah ke tim pabrikan utama, performa pembalap Jepang tak mengkilap seperti sebelumnya.
Ia cenderung kesulitan menguasai mobil Red Bull yang liar.
Masa depan Tsunoda bergantung pada kesabaran Mekies.
Sang CEO bisa saja masih punya kesabaran tinggi menanti kiprah sang pembalap.
Namun, Mekies juga bisa mencari alternatif cepat dengan menggusur Tsunoda dari posisi tersebut.
Baca juga: Bursa Transfer F1: Masa Depan Max Verstappen Bersama Red Bull Ditentukan Bulan Depan
3. Kekosongan Staf
Paddock tim Red Bull sebenarnya belum terisi sepenuhnya.
Masih ada posisi penting yang lowong setelah ditinggal Adrian Newey.
Untuk diketahui, Adrian Newey adalah Ketua Tim Teknikal Red Bull.
Ia mundur dari jabatannya beberapa waktu lalu.
Selama posisinya lowong, ada orang yang mengemban tugas tersebut di tim Red Bull.
Sosok Pierre Wache mengambil alih tugas dan tanggung jawab penting tersebut.
Ada juga posisi Direktur Olahraga Red Bull yang juga kosong setelah ditinggal Jonathan Wheatley.
Posisi Wheatley untuk sementara diisi oleh Gianpiero Lambiase bersama Steve Knowles.
Tugas penting bagi Laurent Mekies mencari sosok yang tepat untuk mengisi kedua pos penting tersebut.
(Tribunnews.com/Guruh)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.