Selasa, 7 Oktober 2025

Tenis

Hasil Final Wimbledon 2025 Putri: Iga Swiatek Juara & Sah Raja di 3 Lapangan, Rekor 114 Tahun Pecah

Iga Swiatek menorehkan sejarah besar di final Wimbledon 2025 saat mengalahkan Amanda Anisimova dengan skor telak 6-0, 6-0 dalam waktu hanya 57 menit.

THOMAS SAMSON / AFP
JUARA WIMBLEDON - (Foto Arsip 2020) Iga Swiatek dari Polandia merayakan kemenangan melawan petenis Argentina Nadia Podoroska dalam pertandingan tenis semifinal tunggal putri pada Hari ke-12 turnamen tenis Prancis Terbuka Roland Garros 2020 di Paris pada 8 Oktober 2020. - Iga Swiatek kini menorehkan sejarah besar di final Wimbledon 2025 saat berhadapan dengan Amanda Anisimova pada Sabtu (12/7/2025) malam WIB. 

TRIBUNNEWS.COM - Iga Swiatek menorehkan sejarah besar di final Wimbledon 2025 saat berhadapan dengan Amanda Anisimova.

Petenis asal Polandia itu menghancurkan Amanda Anisimova dengan skor telak 6-0, 6-0 dalam waktu hanya 57 menit, Sabtu (12/7/2025) malam WIB.

Kemenangan Swiatek atas Anisimova jadi gelar Wimbledon pertamanya sekaligus Grand Slam keenam dalam kariernya.

Kemenangan dua set langsung tanpa memberi satu gim pun kepada lawan, -dikenal dengan istilah double bagel -menjadikan Swiatek memecahkan rekor fenomenal.

Seperti dihimpun dari BBC Sports, Swiatek jadi petenis pertama yang mencetak skor seperti ini di final Wimbledon sejak 1911, atau dalam kurun 114 tahun terakhir. 

Terakhir kali hal ini terjadi saat Dorothea Lambert Chambers menang 6-0, 6-0 atas Dora Boothby, jauh sebelum era tenis profesional (Open Era) dimulai.

Baca juga: Jadwal Tenis Wimbledon 2025 Final Putra: Duel Ideal Carlos Alcaraz vs Jannik Sinner

Dominasi Swiatek Tak Terbendung

Laga final Wimbledon edisi kali ini mempertemukan dua petenis yang sama-sama menjalani debutnya di partai puncak. 

Namun sejak awal, perbedaan kelas dan pengalaman terlihat jelas. Swiatek tampil percaya diri dan agresif, sementara Anisimova justru terlihat gugup dan tertekan.

Swiatek hanya butuh 25 menit untuk menyapu set pertama, dan tetap menjaga momentum di set kedua. 

Statistik menunjukkan dominasi penuh: Anisimova melakukan 28 unforced errors, 5 double faults, dan hanya memenangi 9 poin di set pertama.

Swiatek, di sisi lain, tidak menghadapi satu pun break point, memenangi 21 dari 29 poin servis pertamanya, dan menutup pertandingan dengan efisien.

Penampilan nyaris tanpa cela ini memperpanjang rekor sempurna Swiatek di final Grand Slam: 6 kemenangan dari 6 final, hanya kehilangan satu set.

Sah Raja di 3 Lapangan

Kemenangan di Wimbledon sekaligus melengkapi koleksi gelar Grand Slam Swiatek di tiga jenis lapangan berbeda: tanah liat (French Open), keras (US dan Australian Open), dan rumput (Wimbledon). 

Ia menjadi petenis wanita termuda sejak Serena Williams (2002) yang berhasil meraih Grand Slam di semua permukaan.

Swiatek, yang sebelumnya lebih dikenal sebagai “Queen of Clay” karena empat gelar French Open dalam lima tahun terakhir, kini membuktikan diri sebagai pemain all-court sejati.

"Sungguh terasa tidak nyata. Saya bahkan tidak pernah bermimpi menjuarai Wimbledon, karena rasanya terlalu jauh dari jangkauan," ungkap Swiatek, yang sebelumnya hanya satu kali mencapai perempat final di Wimbledon (2023).

Baca juga: Fakta Final Wimbledon 2025 Putri: Jaminan Lahirnya Juara Baru, Sejarah Berpihak ke Swiatek

Anisimova: Kehabisan Tenaga

Meski kalah telak, Anisimova tetap menunjukkan sportivitas saat menyapa penonton di Centre Court.

"Ini dua pekan yang luar biasa untuk saya, meski hari ini saya kehabisan tenaga. Saya berharap bisa tampil lebih baik di depan kalian," ujar Anisimova dengan suara bergetar menahan tangis.

Final Wimbledon 2025 menjadi panggung mutlak bagi Iga Swiatek.

Tidak hanya menaklukkan Anisimova dengan dominasi penuh, tetapi juga mencatatkan sejarah langka dalam dunia tenis.

Dengan usia baru 24 tahun dan koleksi gelar yang terus bertambah, Swiatek tampaknya hanya tinggal menunggu waktu untuk menancapkan dirinya sebagai salah satu legenda tenis wanita sepanjang masa.

Rekor dan Fakta Unik Swiatek di Final Wimbledon 2025

  • Pertama kalinya dalam Open Era final Wimbledon putri berakhir dengan skor 6-0, 6-0.
  • Petenis pertama sejak Dorothea Lambert Chambers (1911) yang menang dengan double bagel di final Wimbledon.
  • Hanya petenis keempat dalam Open Era yang memenangi set pertama final Wimbledon dengan skor 6-0, setelah Billie Jean King, Chris Evert, dan Martina Navratilova.
  • Menambah koleksi gelar Grand Slam menjadi 6, melewati Maria Sharapova dan Martina Hingis, dan masuk 10 besar daftar juara Grand Slam terbanyak di Open Era.

(Tribunnews.com/Tio)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved