Megawati Hangestri Menikah
3 Pernikahan Atlet Indonesia Paling Menggetarkan: Tangis Haru Megawati hingga 'Pengantin Emas' Susi
Tangis haru Megawati, perjuangan cinta Susi & Alan, dan transformasi Lindswell jadi kisah cinta atlet Indonesia yang menggugah hati.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Di balik sorak penonton, deru semangat di lapangan, dan tumpukan medali yang terpajang rapi, para atlet Indonesia juga manusia biasa—mereka mencinta, kehilangan, menanti, dan akhirnya menemukan tempat pulang.
Pernikahan tak sekadar janji dua insan, tapi sering kali menjadi saksi sunyi dari perjalanan panjang penuh keringat, air mata, dan doa yang tersembunyi dari kamera.
Tiga kisah cinta atlet Indonesia ini—Megawati Hangestri & Dio Novandra, Susi Susanti & Alan Budikusuma, serta Lindswell Kwok & Achmad Hulaefi—bukan sekadar romansa.
Mereka adalah kisah hidup yang menyentuh banyak hati, dan mengingatkan kita bahwa cinta sejati bisa lahir di tengah deru prestasi.
Baca juga: Kata-kata Megawati Hangestri seusai Resmi Dinikahi Dio Novandra
1. Megawati Hangestri dan Dio Novandra: Tangis di Pelaminan, Rindu Ayah yang Tak Lagi Hadir
Pada Jumat siang yang syahdu, 4 Juli 2025, Masjid Roudhotul Muchlisin di Jember tak hanya menjadi tempat akad nikah dua insan.
Ia menjadi ruang suci bagi seorang anak perempuan yang akhirnya melepas masa lajang… namun tanpa kehadiran sang ayah.
Megawati Hangestri, pevoli kebanggaan Indonesia yang dikenal lewat julukan “Megatron”, resmi dinikahi oleh kekasihnya sejak 2011, Dio Novandra Wibawa—atlet renang nasional yang telah lama bersabar menunggu waktu yang tepat. Pernikahan mereka bukan glamor ala selebritas.
Mega menolak disebut artis.
Ia ingin hari bahagiannya sederhana, cukup dalam lingkaran keluarga, sahabat, dan saksi-saksi langit.
Namun satu momen menggetarkan hadir ketika Mega, mengenakan busana adat Jawa berpayet elegan, melangkah pelan memasuki masjid sambil menggenggam foto mendiang ayahnya.
Air matanya jatuh satu per satu, tak tertahan. “Aku ingin bapak ada di sini,” ucapnya lirih.
Dio pun tak kuasa membendung tangis ketika memanjatkan doa untuk istrinya.
Tangannya menyentuh lembut kepala Megawati, dan suara lirihnya menyuarakan cinta yang tulus.
Dari luar, mereka terlihat tangguh. Tapi di balik seragam olahraga dan panggilan "Megatron", ternyata Megawati hanyalah anak perempuan yang sangat mencintai keluarganya—dan kini, akhirnya, telah menemukan pelabuhan hatinya.
Baca juga: Legenda Bulutangkis Susi Susanti dan Alan Budikusuma Beraksi di Badminton Fun Fest 2023

2. Susi Susanti dan Alan Budikusuma: Kisah “Pengantin Emas” yang Ditentang Keluarga, Namun Disatukan Takdir
Tak ada kisah cinta atlet Indonesia yang lebih legendaris dari Susi Susanti dan Alan Budikusuma.
Mereka bukan hanya pasangan emas secara metaforis, tetapi secara harfiah.
Pada Olimpiade Barcelona 1992, Susi dan Alan mencetak sejarah dengan membawa pulang medali emas pertama untuk Indonesia dari cabang bulu tangkis tunggal putri dan putra.
Namun, cinta mereka tak berjalan mulus.
Orang tua sempat menolak hubungan itu.
Mereka takut kisah asmara ini akan memecah fokus dua anak bangsa yang sedang diandalkan.
Tapi Susi dan Alan menjawabnya bukan dengan kata-kata, melainkan dengan kerja keras dan prestasi.
Lima tahun setelah kemenangan itu, mereka menikah dalam resepsi elegan di Hotel Gran Melia, Jakarta.
Di hadapan tamu-tamu penting, mereka membuktikan bahwa cinta dan kerja keras bisa bersanding dalam harmoni.
Kini, setelah lebih dari dua dekade menikah, mereka hidup bahagia bersama tiga anak, dan membangun merek olahraga Astec yang telah menjadi warisan baru untuk generasi atlet Indonesia.
Susi dan Alan adalah bukti bahwa cinta tak selalu datang di luar arena, kadang ia hadir justru di tengah latihan, di balik peluh, di antara nada raket yang saling beradu.

3. Lindswell Kwok dan Achmad Hulaefi: Dari Matras Wushu ke Janji Suci Penuh Transformasi
Lindswell Kwok dikenal sebagai Ratu Wushu Asia. Parasnya tenang, gerakannya lemah lembut tapi mematikan di arena.
Namun, jauh dari panggung olahraga, ia menyimpan satu perubahan hidup paling besar: keyakinan dan cinta.
Pada 9 Desember 2018, Lindswell resmi menikah dengan sesama atlet wushu, Achmad Hulaefi.
Tak hanya soal cinta, pernikahan mereka juga mencerminkan perjalanan spiritual Lindswell yang memutuskan untuk mualaf.
Keputusannya menuai kontroversi, pujian, bahkan cibiran. Namun ia tetap teguh, karena ia tahu, cinta sejati seharusnya membawa seseorang lebih dekat pada kedamaian.
Di resepsi yang digelar di Hotel Ayana Mid Plaza Jakarta, Lindswell tampil begitu anggun dengan hijab krem dan veil putih.
Gaunnya penuh detail bordir dan payet, dipadukan dengan dekorasi rustic bertema rumput pampas, jauh dari kesan glamor.
Simbol bahwa keindahan bisa hadir dalam kesederhanaan.
Kini mereka hidup harmonis sebagai orang tua dua anak, menjalani rumah tangga dengan nilai spiritual yang mendalam.
Bagi Lindswell, pernikahan bukan soal pesta.
Ia adalah gerbang menuju versi terbaik dari dirinya sendiri.
Cinta yang Tangguh: Di Tengah Prestasi, Mereka Tetap Manusia Biasa
Tiga pernikahan ini menjadi pengingat bahwa para atlet, sesempurna apa pun gerakan mereka di lapangan, tetaplah manusia biasa yang merindukan cinta.
Bahwa di balik sorotan kamera, mereka juga bisa menangis, memeluk foto orang tua yang telah tiada, atau berjuang melawan penolakan.
Megawati, Susi, Lindswell—mereka adalah wajah-wajah perempuan tangguh Indonesia yang tidak hanya sukses di gelanggang olahraga, tetapi juga dalam menaklukkan badai kehidupan.
Dan mungkin, justru di situlah prestasi terbesar mereka.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.