MotoGP
Isu Pembalap Mata Duitan Hantam Konflik Jorge Martin dengan Aprilia di MotoGP 2025
Isu pembalap mata duitan alamat disematkan kepada Jorge Martin di tengah konflik kontraknya dengan Aprilia di MotoGP 2025.
TRIBUNNEWS.COM - Isu baru menghantam MotoGP 2025 dalam case polemik kontrak Jorge Martin yang ingin meninggalkan Aprilia. Juara dunia MotoGP 2024 itu rawan dicap "mata duitan".
Manajer pribadi Jorge Martin, Albert Valera, menjelaskan mengapa kliennya ingin meninggalkan Aprilia Racing di MotoGP 2026.
Meski tak menyebutkan nama tim yang diburu Jorge Martin, Valera menyatakan rider Spanyol tersebut ingin membela proyek yang dinaungi korporasi bersumber daya besar, khususnya dari segi finansial.
Martin diketahui ingin memakai klausul kontrak yang bisa melepasnya dari Aprilia pada tahun kedua jika pabrikan Italia itu gagal menjadikannya kandidat juara dunia pada enam seri pertama 2025.

Padahal, Martin tak menjadi kandidat juara karena cedera parah akibat tiga kecelakaan hebat awal tahun ini.
Dalam pekan balap di Assen, Belanda, 27-29 Juni lalu, situasi pun memanas.
Valera menyebut Martin sudah 'bebas' memilih tim pada 2026.
Namun, CEO Aprilia Racing, Massimo Rivola, menegaskan kontrak Martin masih valid, dan tak keberatan jika kasus ini berlanjut ke pengadilan.
Martin pun dikabarkan sangat ingin membela Honda HRC Castrol, untuk menggantikan Luca Marini.
Meski sedang terpuruk, tak pelak lagi skuad ini punya rentetan prestasi mentereng dalam sejarah GP500/MotoGP.
Selain itu, Honda juga merupakan pabrikan motor terbesar di dunia saat ini.
Baca juga: Hindari Absen MotoGP Jerman 2025: Alex Marquez Mulai Recovery setelah Operasi Sukses
Kepada DAZN pada Senin (30/6), Valera menepis gosip bahwa Martin ingin pindah ke Honda hanya karena diiming-imingi gaji selangit. "
"Jorge (Martin-Red) meninggalkan proyek di mana pertanyaannya bukan hanya soal gaji. Apa yang ia cari adalah sumber daya yang jauh lebih besar dalam artian biaya dan pengembangan (motor)," ujarnya.
"Ia tahu regulasi teknis baru akan diperkenalkan pada 2027, dan ia ingin mengamankan posisi yang, jika Aprilia tidak berevolusi sesuai harapan, akan membantu Jorge mempertahankan opsi terbuka di struktur tim papan atas," lanjut pria yang juga menaungi Aleix Espargaro, Pedro Acosta, dan Tony Arbolino.
Kontra Pernyataan Manajer Jorge Martin
Anehnya, Valera kemudian memberikan pernyataan yang cukup kontradiktif dengan pernyataan awalnya.
Ia memberikan indikasi bahwa Martin sejatinya ingin memperpanjang durasi evaluasi performa dengan Aprilia sehingga pengaktifan klausulnya bisa ditunda ke September atau Oktober nanti.
"Jorge terikat tenggat waktu yang dikenakan dalam kontraknya. Kami tadinya selalu fleksibel, terbuka untuk berdialog, dan ingin memperpanjang tenggat waktu sampai September atau Oktober."
"Kami yakin Jorge harus mendapatkan kesempatan kedua untuk benar-benar menghargai Aprilia," ungkapnya.
"Hasilnya (tes Sepang dan balapan di Qatar) tidak meyakinkannya. Ia ingin lebih banyak Grand Prix untuk melihat apakah proyeknya bisa berevolusi ke arah yang tepat."
"Namun, ia dipaksa mengambil keputusan sekarang. Ia pun memilih jalan lain," pungkas Valera, yang juga merupakan mantan manajer pribadi Jorge Lorenzo.
(Tribunnews.com/Giri)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.