Senin, 29 September 2025

BWF World Tour

Indonesia Nelangsa di BWF World Tour 2025, Taufik Hidayat Pantau Kinerja Pelatih PBSI

Wakil Ketua Umum PBSI, Taufik Hidayat, pantau kinerja pelatih PBSI yang tak kunjung bantu atlet berkembang dan juara.

Penulis: Niken Thalia
Editor: Drajat Sugiri
Tribunnews/Abdul Majid
WAKETUM PBSI TAUFIK HIDAYAT - Wawancara dengan Wakil Ketua Umum PP PBSI, Taufik Hidayat terkait perkembangan bulutangkis Indonesia usai konferensi pers pertandingan charity bulutangkis legenda di Kawasan Thamrin, Jakarta, Rabu (25/6/2025). Ketegasan Taufik Hidayat soal seret gelar. Tribunnews/Abdul Majid 

TRIBUNNEWS.COM - Taufik Hidayat memantau kinerja pelatih PBSI dalam mengawal jajaran atlet andalan Indonesia yang masih seret gelar.

Mantan pemain yang kini menjabat sebagai Wakil Ketua Umum PP PBSI Taufik Hidayat memberikan ultimatum kepada jajaran pelatih PBSI.

Dia menegaskan agar delegasi Merah-Putih juga memperjuangkan gelar juara di BWF World Tour 2025.

Pasalnya hingga pertengahan musim 2025 ini, belum ada prestasi mengesankan dari pemain Indonesia.

Karena itu dalam evaluasinya, Taufik menuturkan bahwa sudah memberikan ultimatum kepada pelatih terkait target juara.

"Evaluasi kemarin lebih ke pelatih, ke atletnya belum," buka Taufik.

"Saya sudah ultimatum juga. Sudah enam bulan lebih, jangan hanya kejar ranking, masyarakat inginnya juara."

"Juara itu cuma satu, tidak ada juara dua," kata Taufik sebagaimana melansir djarumbadminton.

Baca juga: Sentilan Taufik Hidayat untuk Pemain Pelatnas PBSI: Ingat Gelar, Jangan Cuma Kejar Ranking

Tak hanya menekankan kepada atlet terkait seret gelar, Taufik lebih menyorit kinerja pelatih PBSI.

Juara Olimpiade Athena 2004 ini menegaskan bahwa pelatih harus lebih bisa memegang peran kompleks.

"Kami lihat dari Januari sampai sekarang, kalau tidak memenuhi target, kami buka lagi rekam jejaknya. Kalau tidak ada prestasi, buat apa dipertahankan," papar Taufik.

"Pelatih juga jangan enak-enakan. Semua ada ukurannya, targetnya masing-masing, dan tidak bisa disamakan. Kita lihat siapa yang dilatih, apa janjinya, dan sudah sampai mana."

"Pelatih harus bisa menyesuaikan. Tidak bisa satu pemain satu pelatih. Harus bisa jadi kakak, orang tua, bahkan psikolog. Kalau semua merasa tidak cocok, ya susah," ujarnya.

GANDA PUTRI - Ganda Putri Indonesia, Lanny Tria Mayasari/Siti Fadia Silva Ramadhanti, berselebrasi usai meraih kemenangan dalam partai final Thailand Masters 2025, Minggu (2/2/2025). Lanny/Fadia menjadi satu-satunya wakil Indonesia yang meraih gelar juara dalam empat turnamen BWF di sepanjang Januari 2025.
GANDA PUTRI - Ganda Putri Indonesia, Lanny Tria Mayasari/Siti Fadia Silva Ramadhanti, berselebrasi usai meraih kemenangan dalam partai final Thailand Masters 2025, Minggu (2/2/2025). Lanny/Fadia menjadi satu-satunya wakil Indonesia yang meraih gelar juara dalam empat turnamen BWF di sepanjang Januari 2025. (HO/Dok: PBSI)

Siasat lainnya, Taufik telah meminta kepada Eng Hian selaku Kabid Binpres terkait promosi dan degradasi atlet agar diterapkan secara berkala.

"Sudah saya minta ke Binpres untuk sampaikan ke pelatih masing-masing. Jangan sampai pelatih merasa nyaman terus, sementara hasilnya minim. Kita ingin yang terbaik," pungkasnya.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan