BWF World Tour
Herry IP Minta Gelar dari Junior Chia/Soh, Man/Tee Coba Peruntungan di Japan dan China Open
Jawaban anak didik Herry IP saat coach Naga Api minta gelar di tur Asia, junior Chia/Soh coba peruntungan di Japan dan China Open.
TRIBUNNEWS.COM - Jawaban anak didik Herry Iman Pierngadi alias Herry IP soal tantangan gelar di turnamen level tinggi, Man Wei Chong/Tee Kai Wun bakal coba peruntungan.
Japan Open 2025 dan China Open 2025 yang akan diikuti oleh besutan Herry IP bakal jadi panggung perjudian junior Aaron Chia/Soh Wooi Yik.
Dua turnamen dengan masing-masing berlabel super 750 dan super 1000 tersebut diharapkan jadi panggung Man/Tee.
Ini merupakan permintaan pelatih berjuluk Coach Naga Api tersebut agar bisa upgrade raihan gelar juara di BWF World Tour.
Pasangan ganda putra tersebut mengaku tidak terpengaruh oleh tuntutan pelatih Herry IP untuk meraih gelar juara.
Kompatriot Aaron Chia fokus untuk tetap tampil konsisten menjelang Japan Open (15-20 Juli) dan China Open (22-27 Juli).
Sebelumnya, Herry IP menantang anak asuhnya untuk meraih gelar juara di ajang Super 750 di Tokyo atau Super 1000 di Changzhou.
Kemudian pemain peringkat 7 dunia ini merespons dengan kesiapannya untuk melangkah maju.
Baca juga: Efek Herry IP Libatkan Psikolog untuk Anak Didiknya, Bantu Tingkatkan Kepercayaan Diri
Sejatinya jika merangkum kiprah Man/Tee, keduanya telah mengantongi dua gelar juara musim 2025 ini.
Pertama di Indonesia Masters dan Malaysia Masters 2025 bulan Januari lalu.
Man/Tee berhasil membungkam andalan Indonesia Fajar Alfian/Rian Ardianto di babak final.
Keduanya tampil mengesankan sehingga berhasil mengamankan gelar juara di turnamen super 500.
Gelar kedua yang didapat Man/Tee yakni ketika beraksi di turnamen kandang bertajuk Malaysia Masters 2025.
Man/Tee berhasil menundukkan kompatriotnya, Chia/Soh di partai final Malaysia Masters 2025.

Berkat performa apiknya, Man/Tee berhasil menyegel gelar berlabel super 500 kedua dalam kariernya.
Torehan itu menjadikan mereka pasangan putra tersukses kedua di Malaysia tahun 2025 ini.
Di mana catatannya epat di bawah pasangan nomor dua dunia Aaron Chia/Soh Wooi Yik.
Chia/Soh tercatat telah memenangkan tiga gelar juara mulai Badminton Asia Championships, Thailand Open dan Singapore Open.
Namun, meskipun ada tekanan, Man menegaskan bahwa fokus mereka adalah pada performa daripada hasil.
"Kami tidak boleh terlalu menekankan pada hasil," papar Man mengutip NST.
"Jika performa kami bagus, hasil akan mengikuti," katanya menimpali.
Ganda putra Malaysia itu telah menikmati paruh pertama musim ini dengan baik.
Misinya adalah mempertahankan momentum akan menjadi tantangan yang lebih besar di paruh kedua.
Besutan Herry IP percaya bahwa kekuatan mental adalah kuncinya.
"Memang ada tekanan, tapi itu bagus untuk perkembangan kami," jelas utusan Negeri Jiran.
"Kami membutuhkan pola pikir yang kuat untuk tetap konsisten. Babak pertama sudah selesai, kami sekarang menatap ke depan," pungkasnya.
(Tribunnews.com/Niken)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.