Minggu, 5 Oktober 2025

MotoGP

Target Marc Marquez di MotoGP 2025: Samai Rekor Valentino Rossi dengan Raih Gelar ke-9

Marc Marquez beberkan misi dan ambisinya di MotoGP 2025 untuk menyamai rekor Valentino Rossi dengan raih gelar ke-9.

Ducati.com
MARQUEZ - Pembalap asal Spanyol besutan Ducati Lenovo, Marc Marquez, ketika melakoni sesi Free Practice di Sirkuit Jerez, Spanyol, dalam gelaran MotoGP Spanyol 2025 pada 25 April 2025. Marquez berambisi samai rekor Valentino Rossi. (Foto: Ducati Lenovo) 

TRIBUNNEWS.COM - Marc Marquez telah memulai musim 2025 dengan baik dan saat ini masih jadi pemimpin klasemen kelas premier.

Perjalanan yang bisa dikatakan sesuai harapan The Baby Alienjulukan Marquez, dia membeberkan misi dan ambisinya di MotoGP 2025.

Raihan gelar ke-9 akan ia usahakan demi menyamai rekor elite yang dipegang Valentino Rossi.

Sebelum menjelaskan terkait misinya, Marquez menceritakan tentang masa sulitnya pada tahun 2020 ketika dibekap cedera horor.

Dia juga menjelaskan alasannya pindah dari Honda ke Ducati untuk membuktikan dirinya masih mampu bersaing di kelas premier.

Hal itu berhasil ia buktikan dan kini ia telah berada di jalur yang benar untuk merebut gelar juara dunia MotoGP 2025.

"Pada tahun 2020 mimpi buruk (cedera) dimulai dan pada tahun 2023 saya mengalami momen tergelap dalam karir saya, jadi meskipun saya punya teman di Honda dan gaji yang mereka tawarkan kepada saya sangat bagus, saya memutuskan untuk pergi untuk membuktikan kepada diri sendiri bahwa saya masih cepat," kata Marquez melansir BBC.

"Tujuan pertama yang saya tetapkan untuk diri saya sendiri (saat pindah Ducati) adalah mendapatkan kembali kepercayaan diri saya dengan menetapkan tujuan yang bisa dicapai."

"Anda tidak bisa langsung menang, jadi saya pertama-tama mengincar lima besar, kemudian podium, hingga saya mencapai posisi pertama," tambahnya menjelaskan.

Baca juga: Kata Marc Marquez soal Rivalitas dengan sang Adik, MM93 Akui Hubungannya Kian Dekat

Kakak Alex Marquez mengingat kembali ketika debut di kelas MotoGP, ia harus bersasing dengan nama-nama besar seperti Jorge Lorenzo, Dani Pedrosa, dan Valentino Rossi.

Dengan kemampuannya, dia bisa mengatasi duel-duel sengit dengan rider elite tersebut dan bahkan langsung juara dunia di musim debutnya.

Situasi berbeda dialami oleh kekasih Gemma Pinto saat ini yang harus berduel dengan pembalap-pembalap muda yang kompetitif.

"Saat saya memulai debut di MotoGP, saingan saya adalah nama-nama seperti Jorge Lorenzo, Dani Pedrosa, dan Valentino Rossi. Dalam hal ini, saya menemukan diri saya menghadapi para pembalap muda, yang baru saja keluar dari Moto2 dan sangat kompetitif," ungkapnya.

"Sama seperti saya memperkenalkan cara baru dalam berkendara, mereka juga melakukannya sekarang, dan ini memaksa saya untuk beradaptasi," jelasnya.

MARC DAN ALEX - Marc Marquez dan Alex Marquez bercengkrama ketika berada di podium MotoGP Inggris 2025 yang berlangsung di Sirkuit Silverstone pada 24 Mei 2025. (Foto: Laman MotoGP)
MARC DAN ALEX - Marc Marquez dan Alex Marquez bercengkrama ketika berada di podium MotoGP Inggris 2025 yang berlangsung di Sirkuit Silverstone pada 24 Mei 2025. (Foto: Laman MotoGP) (MotoGP)

Menyiasati lawan-lawannya yang masih muda, Marquez sadar diri bahwa kondisi tubuhnya sudah tak sebaik ketika masih belia.

Karena itu, dia penuh perhitungan mencoba untuk tetap bisa bersaing dengan jajaran rider-rider muda.

"Dengan kedewasaan datanglah kesadaran. Sekarang saya lebih memikirkan keselamatan dan memperhitungkan risiko. Sepuluh tahun yang lalu, saya yakin tubuh saya hanya bagus untuk mengendarai sepeda motor dan saya tidak peduli dengan apa pun."

"Saya yakin bahwa jika saya bugar, saya akan pulih dengan cepat, tetapi kemudian saya menyadari bahwa sulit untuk pulih sepenuhnya dari cedera tertentu," kenangnya.

Kini, musim 2025 masih panjang, dan tampaknya rider yang bisa menyulitkan dirinya di klasemen Kejuaraan Dunia tak lain adalah saudaranya, Alex Marquez.

Kedua rider asal Cervera, Spanyol, ini telah bertarung dan bertukar posisi terdepan sepanjang musim, dengan Alex telah dua kali merebut posisi terdepan darinya.

"Kami sedang mewujudkan mimpi: menjadi yang pertama dan kedua di klasemen secara keseluruhan. Ibu saya menyemangati Alex dan mengatakan kepada saya untuk membiarkan dia menang, karena saya memiliki begitu banyak Kejuaraan Dunia di bawah ikat pinggang saya," tegas rider nomor #93.

"Kami tahu kami bisa saling membantu dan kami berdua menginginkan yang terbaik untuk satu sama lain, tetapi jika saya menang, itu akan menjadi gelar kesembilan saya dan menyamai Valentino Rossi," tutupnya, menegaskan menegaskan.

(Tribunnews.com/Niken)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved