Ketua Harian PP Pertina Prihatin atas Pemberhentian Keanggotaan Pertina dari KOI
Komite Olimpiade Internasional menginstruksikan untuk tak memasukkan National Federation tinju yang berafiliasi dengan IBA sebagai anggotanya
Penulis:
Abdul Majid
Editor:
Hasiolan Eko P Gultom
Ketua Harian PP Pertina Prihatin atas Pemberhentian Keanggotaan Pertina dari KOI
Abdul Majid/Tribunnews.com
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Harian PP Pertina, Letjen TNI (Purn) Jeffry Apoly Rahawarin merasa prihatin dengan Pemberhentian Tetap keanggotaan PP Pertina dari Komite Olimpiade Indonesia (KOI/NOC Indonesia).
Hal ini terkait adanya instruksi Komite Olimpiade Internasional (IOC) kepada seluruh NOC untuk tidak memasukkan National Federation tinju yang berafiliasi dengan International Boxing Association (IBA) sebagai anggotanya.
"Terus terang, saya selaku Ketua Harian PP Pertina merasa prihatin dengan adanya Pemberhentian Tetap PP Pertina sebagai anggota NOC Indonesia. Sebagai anggota IOC, KOI kan harus mentaati keputusan tersebut dalam upaya menghindari larangan bukan hanya untuk atlet dari cabang olahraga tinju tetapi juga atlet dari cabang olahraga lainnya tampil di multi event seperti SEA Games, Asian Games, dan Olimpiade," kata Jeffry Apoly Rahawarin di Jakarta, Senin (28/4/2025).
Sebenarnya, kata Jeffry, hal ini tidak perlu terjadi bilamana PP Pertina jeli melihat dinamika perkembangan organisasi tinju dunia.
Tidak hanya itu saja, PP Pertina lambat mengambil keputusan untuk bergabung dengan World Boxing (WB) yang telah mendapat pengakuan dari IOC.
“Saya yakin jika Munas Pertina yang rencananya digelar Juni mendatang berjalan maka akan terjadi perubahan. Pengurus baru terpilih pasti akan segera memutuskan PP Pertina akan bergabung dengan WB dengan nama baru ataupun nama lama dengan wajah dan semangat baru yg mengikuti arahan KOI. Tetapi, jika Munas Pertina tidak dilakukan, maka bisa terjadi polemik adanya kepengurusan badan tinju ganda di Indonesia, tentunya yang akan disetujui oleh daerah adalah yang sejalan dan bergabung dengan WB agar bisa kembali menjadi anggota KOI," jelasnya.
Lebih lanjut, mantan Panglima Komando Pertahanan Wilayah III, masih tetap berharap PP Pertina bisa kembali menjadi anggota NOC Indonesia.
Tetapi, dia juga menyerahkan sepenuhnya keputusan kepada KOI dan Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora).
"Saya sih hanya bisa berharap PP Pertina bisa kembali menjadi anggota KOI. Tetapi, itu kan tidak bisa dipaksakan. Keputusan kan ada di tangan KOI dan Kemenpora," harapnya.
Mantan Pangdam Militer XVI/Pattimura ini sepakat dengan Wakil Menteri Pemuda dan Olahraga Taufik Hidayat agar para petinju Indonesia tidak dikorbankan menyusul keputusan dikeluarkannya PP Pertina dari keanggotaan NOC Indonesia.
"Saya sepakat dengan Wamenpora Taufik Hidayat agar petinju jangan dikorbankan dan perlu ada wadahnya sehingga mereka bisa tampil di multi event maupun babak kualifikasi Olimpiade Paris 2028," imbuhnya.
Sebelumnya, Taufik Hidayat mengatakan, perlu ada tindakan cepat untuk memastikan agar para petinju di Tanah Air tetap memiliki wadah untuk berlatih dan bertanding.
"Jadi nanti mungkin dengan Pertina atau apa pun (organisasi cabang olahraga baru), kami akan konsolidasi," kata Taufik.
"Pokoknya jangan sampai atlet terbengkalai. Jadi (langkah yang diambil selanjutnya) harus cepat," sambungnya
Jadwal Tinju Dunia Pekan Ini: 13 Bulan Tambah Bobot, Terence Crawford Menggebu Lawan Canelo |
![]() |
---|
Jadwal Tinju Dunia Pekan Ini: Prediksi Manny Pacquiao untuk Duel Canelo Alvarez vs Terence Crawford |
![]() |
---|
Timnas Tinju Indonesia Gelar Tryout Selama Dua Pekan di Vietnam |
![]() |
---|
15 Petinju Indonesia Terbang ke Vietnam, Target Emas SEA Games: Siapa Saja yang Masuk Skuad? |
![]() |
---|
Jadwal Tinju Dunia: Mike Tyson vs Floyd Mayweather Jr, Comeback Pretty Boy setelah Kalahkan McGregor |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.