Voli
Komposisi Voting Best 7 Liga Voli Putri Korea, Megawati Tersisih Gyselle Silva
Tak masuknya Megawati Hangestri pada penghargaan Best 7 Liga Voli Putri Korea 2024/2025 menimbulkan kontroversi soal metode penilaian yang digunakan.
Penulis:
Guruh Putra Tama
Editor:
Arif Tio Buqi Abdulah
TRIBUNNEWS.COM - Tak terpilihnya Megawati Hangestri pada jajaran Best 7 liga Voli Putri Korea 2024/2025 memantik kontroversi.
Tak sedikit penggemar bola voli yang mempertanyakan metode penilaian yang digunakan untuk memilih personel Best 7 tersebut.
Sebenarnya performa Megawati selama menjalani kompetisi 2024/2025 terbilang luar biasa.
Ia benar-benar menjadi tulang punggung Red Sparks mengarungi ketatnya kompetisi.
Tak cuma itu, Megawati juga menguasai tiga kategori statistik pada Liga Voli Putri Korea.
Megatron, julukan Mega, menjadi pemain dengan attack rate tertinggi.
Ia mengoleksi 48,06 persen serangan sukses menuju ke lawannya.
Kekuatan Megawati juga tercermin dari persentase kesuksesan open attack yang dilakukan.
Ia unggul jauh dari para pesaingnya dengan kisaran 42,82 persen.
Baca juga: Kapan Megawati Hangestri Debut di PBV Petrokimia Gresik? Ini Penjelasannya

Mega menutupunya dengan keunggulan pada bagian time difference attack.
Dirinya memiliki persentase 66,67 persen kesuksesan di nomor tersebut.
Meski punya beragam catatan mentereng ini, Mega tersisih dari Best 7.
Posisi Opposite pada skuad terbaik Liga Voli Putri Korea itu diisi oleh Gyselle Silva.
Keunggulan Gyselle Silva atas Mega terletak pada metode penilaian yang digunakan.
Untuk pemilihan tersebut, voting yang digunakan mengandung komposisi 40 persen dari media, 10 persen komite ahli, dan 10 persen dari kapten/pelatih tim.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.