Jumat, 3 Oktober 2025

Olimpiade 2028

Persiapan Panjang untuk Olimpiade LA 2028, Dua Atlet Indonesia Tampil di CSI Canteleu Prancis

Partisipasi tim Merah-Putih ini juga sebagai realisasi kerjasama PORDASI dengan Federasi Berkuda Prancis, bersama Duta Besar Prancis untuk Indonesia

Dok: PP PORDASI
ATLET BERKUDA INDONESIA - Atlet berkuda Indonesia, Brayen Brata-Coolen, tampil di International de Canteleu (CSI Canteleu), di Prancis, Jumat (7/3/2025). 

Persiapan Panjang untuk Olimpiade LA 2028, Dua Atlet Indonesia Tampil di CSI Canteleu Prancis

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -  Dua atlet berkuda Indonesia, Brayen Brata-Coolen dan Arserl Rizki Brayudha, baru saja terjun dalam Jumping International de Canteleu (CSI Canteleu), di Prancis, Jumat (7/3/2025).

Keikutsertaan mereka di ajang bergengsi itu adalah bagian dari komitmen Pengurus Pusat Persatuan Olahraga Berkuda Seluruh Indonesia (PP PORDASI) untuk mempersiapkan atlet untuk Olimpiade Los Angeles 2028.

Partisipasi tim Merah-Putih ini juga sebagai realisasi kerjasama PORDASI dengan Federasi Berkuda Prancis, bersama Duta Besar Prancis untuk Indonesia Fabien Penone, 13 Desember 2024.

Brayen yang turun di nomor CSI2 135cm, bersama kuda bernama Hamburg berhasil menempati posisi 29, sedangkan dengan kuda Castello H berada di posisi 58 dari 60 peserta.

Sementara Arserl turun pada kategori CSI1 120cm dengan kuda Chillbird Julie dan berhasil menempati posisi 6 dari 38 peserta.
 
Ketua Umum PP PORDASI Aryo Djojohadikusumo, menyebut jika hasil yang ditunjukan dua perwakilan atlet Indonesia ini sudah cukup maksimal.

Aryo menilai untuk saat ini partisipasi atlet berkuda Indonesia di kompetisi bergengsi dunia seperti CSI Canteleu adalah hal yang paling krusial.

"Kompetisi internasional adalah sarana terbaik mengasah kemampuan atlet dan mengevaluasi sejauh mana kita siap bersaing di tingkat global. Ini adalah langkah strategis menuju Olimpiade 2028," ujar Aryo, dalam keterangan resmi, Sabtu (8/3/2025).

Ketua Harian PP PORDASI Mohammad Chaidir Saddak, menambahkan jika keikutsertaan Brayen dan Arserl dalam ajang ini adalah hasil dari program pelatihan intensif dari berbagai kompetisi nasional yang telah dirancang federasi.

Pria yang akrab dipanggil Eddy Saddak itu juga memastikan pihaknya terus berupaya meningkatkan kualitas atlet melalui pelatihan berkelas internasional dan partisipasi dalam kompetisi bergengsi.

"Kami ingin menciptakan ekosistem olahraga berkuda yang mendukung atlet berkembang dan bersaing ditingkat global," kata dia.

Pengalaman Pertama

Keikutsertaan Brayen dan Arserl dalam CSI Canteleu menjadi pengalaman pertama mereka.

Pengalaman ini tidak hanya menjadi kebanggaan bagi Indonesia, tetapi juga memberikan pelajaran berharga bagi pengembangan atlet olahraga berkuda di Indonesia.

Brayen Brata-Coolen mengungkapkan jika persiapan untuk kompetisi itu tidaklah mudah. Dia menjalani pelatihan intensif dan menjalani berbagai pertandingan di Belanda.
 
Sebelum terjun di Prancis, dia sempat mengikuti ajang pemanasan di Valencia selama dua pekan berturut-turut. Dia juga memastikan kuda inti pertandingan mendapatkan pelatihan dan perhatian agar tidak mengalami cedera saat proses pelatihan.

"Dengan jumlah peserta yang lebih banyak dan agenda yang berlangsung secara rutin, kompetisi di Eropa menuntut persiapan lebih matang dan konsistensi dalam setiap pertandingan," ujar Brayen.
 
Terkait hasil dalam kompetisi kali ini, kedua atlet asal Indonesia itu merasa masih bisa tampil lebih baik.

Brayen akan menjadikan pengalaman di CSI Canteleu sebagai motivasi meningkatkan performa di event-event berikutnya.

 

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved