MotoGP
Cermin bagi Mandalika dan Indonesia, MotoGP Thailand Rawan Disetop Gegara Masalah Anggaran
Pemerintah Thailand dan otoritas olahraga setempat memutuskan untuk tak perpanjang kontrak MotoGP mulai 2026 karena anggaran menjadi masalah.
Penulis:
Drajat Sugiri
Editor:
Arif Tio Buqi Abdulah
TRIBUNNEWS.COM - Gelaran MotoGP Thailand tahun depan berada di ujung tanduk setelah pemerintah setempat memutuskan untuk menghentikan penyelenggaraan.
Menurut pemberitaan media Thailand Bangkok Post, Ketua Sirkuit Internasional Chang di Buriram, Newin Chidchob, ia telah diberitahu oleh Otoritas Olahraga Thailand bahwa 2026 akan menjadi balapan MotoGP terakhir di Negeri Gajah Putih tersebut.
Hal itu disebabkan karena pemerintah telah memutuskan untuk tak memperpanjang kontrak.
Padahal MotoGP 2025 yang menempatkan Thailand sebagai seri pembuka, menghadirkan sukses besar.

Sirkuit Buriram juga menjadi saksi bisu bagaimana kembalinya dominasi Marc Marquez di atas lintasan, dengan menyapu bersih pole position, sprint race dan main race.
Sayangnya, kabar yang beredar MotoGP Thailand 2026 menjadi yang terakhir di Negeri Gajah Putih.
"Saya sangat menyesalkan keputusan ini, karena pemerintah hanya perlu berinvestasi 500 juta baht per tahun ($15 juta), sementara sponsor swasta akan menyumbang 300 juta baht per tahun ($9 juta), tetapi acara tersebut menghasilkan pendapatan 5 miliar baht ($147 juta) bagi negara," terang Newin, dilansir dari laman Motosan.
MotoGP Thailand sudah diselenggarakan sebanyak enam kali.
Thailand perdana menggelar MotoGP pada tahun 2018 dan terbilang sukses.
Setiap tahunnya, tiket selalu terjual habis. Pun pada gelaran tahun 2025, ada 223.634 penonton yang datang. Khusus hari Minggu, penonton mencapai 99.778 unit.
Di sisi lain, Thailand juga memiliki jagoan lokal di kelas MotoGP yaitu Somkiat Chantra. Somkiat baru saja naik kelas dari Moto2 dan mulai tahun 2025 jasanya digunakan tim LCR Honda di kelas MotoGP.
Baca juga: Dominasi Marquez di MotoGP Thailand 2025 Bikin Bagnaia Babak Belur, FB63 Butuh Rapat Serius
Dalam unggahan terpisah, Newin muncul untuk mengkonfirmasi bahwa Thailand justru tertarik menjadi tuan rumah balapan Formula 1.
Ini juga yang menjadi alasan Thailand mengurangi dukungannya terhadap MotoGP.
Di lain pihak, Gubernur Otoritas Olahraga Thailand, Kongsak Yodmanee, menegaskan bahwa hingga saat ini keputusan kelanjutan menggelar MotoGP belum bulat.
Negosiasi antara pihaknya dengan Dorna Sports masih berlangsung dan ada kemungkinan perpanjangan kontrak MotoGP terus berlanjut.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.