Voli
Cerita Konyol Pemuncak Top Skor Liga Voli Korea, Rival Megawati Dikhianati Pelatih Sendiri
Kisah konyol tapi miris dimiliki pemuncak top skor Liga Voli Korea sekaligus rival Megawati, Gyselle Silva, yang bak dikhianati pelatih sendiri.
TRIBUNNEWS.COM - Cerita keputusan konyol menimpa sang pemuncak top skor Liga Voli Korea 2024/2025 putri, Gyselle Silva. Rival Megawati tersebut bak dikhianati pelatihnya sendiri.
GS Caltex Seoul KIXX harus kembali terjebak dalam hasil minor usai menuntaskan pertandingan Liga Voli Korea 2024/2025.
Pertandingan penuh drama terjadi dalam lanjutan Liga Voli Korea 2024/2025 berlangsung pada, Rabu (5/2/2025).
Dua tim yang terlibat yaitu GS Caltex dan AI Peppers harus sama-sama berjuang dengan keras hingga lima set.
Bertindak sebagai tuan rumah, tim yang dilatih oleh Lee Young-taek tersebut harus menelan malu usai kalah dari AI Peppers 2-3 (31-33, 27-25, 24-26, 25-23, 12-15).

Sejatinya, GS Caltex sendiri memiliki peluang besar untuk meraih tiga poin sempurna dalam laga melawan AI Peppers ini.
Tim yang pernah menjuarai Liga Voli Korea selama sembilan musim beruntun tersebut memiliki kendali penuh terutama di set ketiga.
Gyselle Silva dan kolega yang sudah unggul lumayan jauh harus mengakhiri set ketiga tersebut dengan kekalahan usai dicomeback oleh AI Peppers.
Kegagalan merebut set ketiga benar-benar membawa dampak meski GS Caltex bisa meraih kemenangan di set berikutnya terlepas dari hasil minor yang didapatkan.
Hasil manis yang seharusnya sudah berada dalam genggaman tersebut lenyap seketika setelah Lee Young-taek melakukan keputusan konyol.
Dia melakukan rotasi kepada dua pemainnya yaitu Kim Ji-won di pos setter dan penyerang utama mereka Gyselle Silva.
Alih-alih mampu melanjutkan momentum keunggulan itu, petaka justru dialami GS Caltex yang akhirnya terkejar oleh upaya dari AI Peppers.
Baca juga: Megawati dan Bukilic Saling Butuh, Barengan Gendong Red Sparks di Liga Voli Korea
Puncaknya terjadi pada masa set point, alih-alih memasukkan Silva lagi agar bisa mengamankan set ketiga, Lee justru tertangkap kamera melarangnya untuk masuk lapangan.
Dalam sesi konferensi pers seusai pertandingan, mantan pelatih Palembang Bank SumselBabel tersebut mengakui bahwa keputusannya melakukan rotasi adalah hal yang salah.
Sejatinya, coach Lee bermaksud menyimpan dua pemain pentingnya tersebut agar berada dalam kondisi prima di set keempat usai unggul cukup jauh di pertengahan set ketiga.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.