PON 2024
Banyak Rekor Atletik Tercipta di PON XXI, PASI DKI Beri Masukan Buat PON 2028
ada sembilan rekornas di cabang atletik dan 18 rekor PON tercipta di ajang PON XXI 2024 di Aceh dan Sumatera Utara
Banyak Rekor Atletik Tercipta di PON XXI, PASI DKI Beri Masukan Buat PON 2028
TRIBUNNEWS.COM - Ketua Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PASI) DKI Jakarta Mustara Musa menyampaikan beberapa catatan terkait penyelenggaraan PON XXI 2024 di Aceh dan Sumatera Utara (Sumut).
Meski ada masalah soal fasilitas, yang viral di media sosial, namun banyak rekor yang telah tercipta di cabang olahraga (Cabor) atletik.
“Di tengah-tengah pemberitaan yang lumayan hebat. Bisa dilaksanakan tepat waktu dan bisa ditutup secara resmi. Dan sisi baik-buruknya, ada sembilan rekornas di cabang atletik dan 18 rekor PON,” ujar Mustara, Selasa (1/10/2024).
Hasil ini menggembirakan bagi Mustara. Dia menyebut cabor atletik sedang berkembang di Indonesia.
“Pembinaan olahraga di Indonesia khususnya cabang atletik, mother of sport, cabang yang menjadi utama dalam Olympic modern sedang bertumbuh di Indonesia. Terbukti dengan pemecahan rekor,” ujarnya.
Mustara mengatakan di tengah banyaknya masalah, penyelenggaraan PON tetap berjalan dengan baik. Semua pihak bersama-sama memperbaiki kekurangan pelaksanaan PON XXII.
“Artinya, apabila ada yang kurang mari kita sama-sama memperbaikinya. Kita harus bersyukur karena ini tanggung jawab bersama dan kebangaan bagi masyarakat Indonesia. Apapun ceritanya, saya terima kasih kepada pemerintah,” ucapnya.
Musara merasa puas pada fasilitas di cabor atletik. Venue yang baik menghasilkan rekor baru dalam cabor atletik.
“Kami dengan beberapa provinsi ditempatkan di Hotel Wing, hanya 200 meter dari venue. Lintasan atletik, lintasan atletik yang terbaik yang ini merupakan parameter pemecahan rekor karena lintasannya bagus dan baru. Di sisi lain, ada kesiapan kepanitiaan perlu diperbaiki, peningkatan SDM teknis di lapangan juga perlu diperbaiki,” ujarnya.
Dia setuju jika pemerintah pusat mengambil peran lebih untuk pergelaran PON XXII di NTB/NTT. Namun, pemerintah pusat harus memikirkan PON sebagai satu di antara kesempatan pemerataan pebangunan fasilitas olahraga.
“Pemerintah pusat takeover mengambil alih semua proses pelaksanaan bisa menjadi lebih baik. Namun, kita juga perlu memikirkan bahwa teman-teman daerah, ada cabang olahraga yang kesiapan teknisnya masih kurang. Ini yang menjadi kesusahan bagi teman-teman di daerah,” ucapnya.
“Akan tetapi, saya memandang pelaksanaan PON adalah bentuk pemerataan fasilitas/venue olahraga secara standar. Misalnya, Jakarta udah punya semua fasilitas, tetapi yang harus dipikirkan juga, bagaimana teman-teman daerah juga harus mendapatkan kesempatan yang sama untuk dapat menikmati proses pelaksanaan olahraga ini,” ucapnya.
Perlu ada sinergi dan komunikasi antara pemerintah daerah dengan pemerintah pusat. Pemerintah daerah harus jujur apa yang kurang dan perlu bantuan dari pemerintah pusat.
“Ada contoh bagus nih, PASI NTB kontak saya, menyampaikan, ‘Pak Mus tolong dibantu dong karena kita akan menjadi tuan rumah PON. Kira-kira apa yang harus dilakukan?’ Agar bisa persiapan dari awal sehingga mereka mengundang saya,” katanya.
PON 2024
Bonus Menanti Atlet-atlet PON Berprestasi Asal Tangsel |
---|
PON XXI Berakhir, NTT-NTB Tuan Rumah Pekan Olahraga Nasional 2028 |
---|
Update Kasus Laga Sepak Bola PON 2024: Pemain Sulteng Rizki Saputra Pemukul Wasit Bakal Diperiksa |
---|
PON 2024 Resmi Ditutup, NTB & NTT Jadi Tuan Rumah Edisi 2028 |
---|
Klasemen Akhir Medali PON 2024: Jawa Barat Resmi Cetak Hattrick Juara Umum |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.