Kamis, 2 Oktober 2025

Olimpiade Paris 2024

Barat Tuduh Atlet China Pakai Doping Setelah Berhasil Raih Banyak Medali di Cabang Renang

Kemarin China tercatat berhasil  meraih 12 medali di Olimpiade Paris dari kolam renang. Isu pakai doping muncul.

Penulis: Hasanudin Aco
AFP
Zhang Yufei atlet renang China di Olimpiade Paris 2024. 

Setelah kemenangannya minggu lalu, Pan, yang tidak termasuk di antara mereka yang dinyatakan positif doping mengatakan kepada media China bahwa ia merasa seluruh tim "diremehkan" oleh beberapa perenang asing.

Ia juga mengatakan bahwa Kyle Chalmers dari Australia telah mengabaikannya ketika ia mencoba menyapa - yang dibantah Chalmers.

Australia Tidak Yakin Kalah

Renang yang memecahkan rekor Pan dipertanyakan oleh mantan perenang Olimpiade Australia Brett Hawke yang mengunggah di Instagram bahwa "tidak mungkin secara manusiawi untuk mengalahkan lawannya".

Itu bukan komentar pertama yang seperti itu.

Atlet Jerman Angelina Köhler meragukan kemenangan perunggu Zhang Yufei dalam gaya kupu-kupu 100m putri.

Dia juga termasuk di antara 23 orang yang dinyatakan positif pada tahun 2021.

Setelah berenang, Köhler, yang tidak naik podium dilaporkan mengatakan kepada media bahwa "cerita seperti itu selalu memiliki kesan yang buruk",

Zhang, yang memenangkan satu perak dan lima perunggu di Paris, bersikap menantang.

"Mengapa perenang Tiongkok harus dipertanyakan saat mereka berenang cepat? Mengapa tidak ada yang berani mempertanyakan Michael Phelps dari AS saat ia memperoleh delapan medali emas?" tanyanya dalam konferensi pers.

China Tuduh Barat Standar Ganda

Ketegangan telah meluas ke luar kolam renang.

Badan Antidoping China (Chinada) merilis pernyataan pada hari Selasa, menuduh mitranya dari barat termasuk AS, Usada, menerapkan standar ganda.

Siaran pers tersebut menyoroti kasus pelari cepat AS Erriyon Knighton, peraih medali perak dunia yang akan bertanding dalam nomor lari cepat 200m putra minggu ini.

Ia tidak diskors setelah dinyatakan positif menggunakan zat terlarang trenbolone awal tahun ini.

Seperti dalam kasus perenang China, arbiter telah menemukan bahwa hasil tersebut kemungkinan besar disebabkan oleh daging yang terkontaminasi.

Sementara itu, penggemar di China  bereaksi keras terhadap tuduhan terhadap para perenang negara tersebut.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved