Carolina Marin Cedera, Gregoria Auto Raih Perunggu, Final An Se-young vs He Bingjiao

Tepatnya setelah duel antara An Se-young dan He Bingjiao di final Olimpiade Paris 2024 rampung.

Sebelum menuju ke upacara pemberian medali, menarik disimak perjalanan Jorji hingga akhirnya bisa merebut medali perunggu.

Atlet kelahiran tahun 1999 itu sukses menyapu bersih seluruh laga di fase grup.

Dua kemenangan lewat dua set saja dibukukan Jorji ketika melawan Polina Buhrova (Ukraina) dan Tereza Svabikova (Ceko).

Hasil manis itu yang mengantarkan Jorji bisa melesat ke fase knock-out, 16 besar.

Di babak 16 besar dia sudah ditunggu oleh kompatriot An Se-young, Kim Ga-eun.

Berhadapan dengan Kim, Jorji bermain cukup apik di gim pertama namun melempem pada gim kedua.

Gim ketiga yang berlangsung sangat menegangkan akhirnya sukses dimenangkan Jorji.

Kemenangan yang dibukukan lewat duel sengit tiga gim akhirnya mengantarkan Jorji ke perempat final.

Di perempat final, Jorji sudah ditunggu lawan berat sekaligus idolanya, Ratchanok Intanon (Thailand).

Kompatriot Jonatan Christie justru tampil apik dan sangat mengesankan.

Dia sukses meladeni perlawanan sengit dari Intanon di gim pertama dan berakhir dengan skor 23-25.

Lalu pada gim kedua, Jorji sukses membungkam Intanon dengan mudah dan catatan skor Afrika, 9-21.

Di semifinal, Jorji berhadapan dengan An Se-young dan duel sengit berlangsung dalam tiga gim.

Sempat menggila di gim pertama, taji An Se-young menyala di dua gim terakhir.

Alhasil utusan Indonesia itu harus mengakui ketajaman dari An Se-young.

Tiket final Olimpiade Paris 2024 melayang dari tangan Jorji, namun dirinya masih punya asa untuk merebut medali.

Sudah menunggu lawan dalam perebutan medali perunggu, Jorji ketiban untung saat Marin dibekap cedera.

Praktis, medali perunggu dibawa pulang oleh Jorji dari Olimpiade Paris 2024.

(Tribunnews.com/Niken)