Senin, 29 September 2025

Olimpiade Paris 2024

Respons Keras Ketua NOC soal Warganet yang Rundung Atlet Bulutangkis Indonesia: Pengkhianat!

Tak tanggung-tanggung, pria berusia 48 tahun itu pun men-cap warganet yang merundung para atlet adalah pengkhianat.

alfarizy/tribunnews
Ketua NOC Indonesia, Raja Sapta Oktohari di Pelatnas PBSI Cipayung, Jakarta Timur, Selasa (27/2/2024). (Tribunnews/ALFARIZY) 

Respons Keras Ketua NOC soal Warganet yang Rundung Atlet Bulutangkis Indonesia: Pengkhianat!

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Alfarizy AF

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Komite Olimpiade Indonesia (NOC Indonesi), Raja Sapta Oktohari, buka suara soal perundungan atlet di tanah air, khususnya atlet bulutangkis.

Respons pria yang akrab disapa Okto itu dilontarkan jelang Olimpiade Paris 2024 yang akan terselenggara sekira 150 hari lagi.

Dalam masa persiapan ini, bulutangkis Indonesia memang diragukan bisa meraih medali emas di ajang empat tahunan itu.

Okto pun berharap atlet bulutangkis Indonesia yang nantinya tampil di Olimpiade Pariss bisa menjawab keraguan itu dengan raihan prestasi.

"Saya datang hanya sampaikan harapan masyarakat. Buang semua keraguan, buktikan apapun keraguan yang muncul, bahwa badminton akan beri emas lagi untuk Indonesia," kata Okto, di Pelatnas PBSI Cipayung, Jakarta Timur, Selasa (27/2/2024).

Tak tanggung-tanggung, pria berusia 48 tahun itu pun men-cap warganet yang merundung para atlet adalah pengkhianat.

Menurutnya, warganet lebih baik memberikan dukungan positif daripada melontarkan kata-kata yang bersifat perundungan kepada atlet tanah air.

"Netizen Indonesia tidak boleh bully atlet. Kalau ada yang netizen, makanya ragukan ke-Indonesiaan. Itu pengkhianat," kata Okto.

"Atlet lebih berharga dari netizen yang hanya beri beban perjuangan atlet," tegasnya.

NOC Sambangi Pelatnas PBSI

Kunjungan tersebut dilakukan Raja Sapta Oktohari
bertepatan dengan momentum 150 hari jelang Olimpiade Paris 2024.

Dalam kunjungan tersebut, Okto mengatakan bahwa badminton masih tetap berpeluang mendulang emas di Olimpiade Paris.

"Ini bukan sejarah baru badminton. Tapi peluang emas (Olimpiade) Paris itu muncul dari beberapa cabor lain," kata Okto, dihadapan para atlet Pelatnas PBSI.

"Panjat tebing laki-laki dan perempuan kekuatannya sama, potensi emas dari mereka. Angkat besi dari Eko Yuli dan Rahmat, yang masih pegang rekor dan juara dunia," jelasnya.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan