Kamis, 2 Oktober 2025

MotoGP

Perubahan Regulasi MotoGP 2027 Berkaitan dengan Elektronik, Ducati Mulai Ketar-ketir?

MotoGP 2027 menggaungkan wacana soal perubahan regulasi baru terkait dengan penggunaan teknologi di motor bikin nasib Ducati terancam.

JAVIER SORIANO/AFP
Perubahan Regulasi MotoGP 2027 Berkaitan dengan Elektronik, Ducati Mulai Ketar-ketir? - Jorge Martin dan Francesco Bagnaia MotoGP Valencia di arena pacuan kuda Ricardo Tormo di Cheste, pada 24 November 2023. 

TRIBUNNEWS.COM - MotoGP 2027 menggaungkan wacana terkait perubahan regulasi mengenai penggunaan elektronik pada motor balap di kelas premier.

Lebih condong mengkritisi soal penggunaan teknologi, bos KTM Pit Beirer menanggapi dengan semringah adanya aturan tersebut.

Sebab hal itu akan menguntungkan KTM, namun tidak dengan Ducati yang saat ini dominan berkat inovasi teknologi pada motornya.

Walau demikian, Pit tetap mengaku senang dan menerangkan bahwa keputusan dari Dorna selaku promotor MotoGP cukup cerdas.

Memang, perubahan regulasi tetap harus didiskusikan terlebih dahulu sebelum menuju keputusan final.

Pembalap Ducati Tim Lenovo Italia #01 Francesco Bagnaia berkompetisi pada Grand Prix Moto GP Qatar di Sirkuit Internasional Lusail, di kota Lusail pada 19 November 2023.
Pembalap Ducati Tim Lenovo Italia #01 Francesco Bagnaia berkompetisi pada Grand Prix Moto GP Qatar di Sirkuit Internasional Lusail, di kota Lusail pada 19 November 2023. (KARIM JAAFAR / AFP)

"Saya merasa beberapa keputusan yang sangat cerdas telah dibuat untuk peraturan MotoGP 2027," katanya mengutip dari laman Motorsport.

"Mungkin satu atau beberapa gagasan lain harus kita diskusikan jika tidak masuk akal untuk melakukan perubahan lebih awal."

"Tetapi secara umum untuk menghilangkan sedikit teknologi ekstrim yang mempengaruhi gaya berkendara, cara berkendara itu sendiri, kita harus mengambil sedikit untuk memberikan alat yang lebih kepada pengendara untuk memutuskan kapan harus mengerem, kapan harus mengerem. passing, cara mengatur balapan, cara mengatur ban depan."

Efek dari pengurangan penggunaan teknologi pada motor balap, otomatis tim-tim MotoGP perlu melakukan perubahan.

Khususnya perangkat keringgian, aerodinamis motor dan perangkat motor lainnya yang harus tetap berjalan dengan baik.

"Tetapi dengan menggunakan versi 27, mengurangi kapasitas mesin, menghilangkan perangkat ketinggian pengendaraan, membatasi ukuran aerodinamis sayap dan sebagainya, semuanya adalah keputusan yang tepat," jelasnya.

"Jadi, saya merasa semua orang menyadari apa yang sedang terjadi dan semuanya berjalan dengan baik," tukasnya.

Baca juga: Negara Lionel Messi Lagi Berhemat, MotoGP Argentina 2024 Terancam Batal

Ducati Ketar-ketir?

Beda dengan KTM yang menyambut antusias soal regulasi baru, Ducati tampaknya bisa saja ketar-ketir.

Dikatakan demikian lantaran tim asal Bologna ini menjadikan teknologi sebagai senjata utama untuk Desmosedici miliknya.

Bagi Ducati, teknologi adalah peran peting dari kinerja motornya yang selama ini bisa mendominasi di lintasan balap kelas MotoGP.

"Teknologi adalah apa yang membuat Ducati menjadi tim pemenang. Faktanya, ini bisa dibilang poin terkuat dari tim kami," buka Dall'Igna dilansir Lenovo News.

Berkat adanya teknologi, Ducati bisa mengevolusi teknologi yang tentunya dipimpin oleh Gigi sebagai bos atau generan manager Ducati.

Di tangan Gigi, Ducati yang kurang bisa bersaing dengan tim-tim pabrikan Jepang seperti Honda dan Yamaha mulai menunjukkan taringnya.

Ketajaman Ducati ini berkat dari evolusi teknologi yang dipasang di Desmosedici dan bisa tampil gemilang.

Berkat teknologi yang ada di kuda besinya, Ducati juga bisa mendapatkan data dari masing-masing pembalap untuk dianalisis.

Dengan cara ini, tak heran jika jajaran rider tim Bologna selalu kompetitif sepanjang balapan di kelas premier MotoGP.

"Data memberi Ducati keunggulan," jelas Gabriele Conti, direktur sistem elektronik Ducati.

"Banyak sekali data selama pengujian, yang kemudian dianalisis untuk menentukan strategi terbaik untuk lintasan tersebut."

Secara tidak langsung dengan bantuan teknologi, ini jadi sumber informasi utama kepada insinyur balap.

Yang mana ini bisa menjadi lebih efektif secara waktu untuk menentukan keputusan terkait masalah yang dialami rider.

Andai regulasi pada MotoGP 2027 benar-benar diterapkan, lalu bagaimana nasib Ducati?

(Tribunnews.com/Niken)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved