Senin, 29 September 2025

MotoGP

Casey Stoner Sentil Printilan Elektronik MotoGP yang Jadi Alasan Pensiun Jagoan Ducati

Casey Stoner sentil perangkat elektronik MotoGP yang bikin balapan kian sulit, bahkan itu jadi alasan jagoan Ducati pensiun.

MOHD RASFAN / AFP
Casey Stoner Sentil Printilan Elektronik MotoGP yang Jadi Alasan Pensiun Jagoan Ducati - Pembalap penguji tim Ducati Casey Stoner dari Australia mengancingkan baju balapnya sebelum hari kedua tes pramusim MotoGP 2016 di sirkuit Sepang International pada 2 Februari 2016. 

TRIBUNNEWS.COM - Casey Stoner geram dengan adanya perangkat elektronik di motor MotoGP yang menurutnya menyulitkan pembalap.

Dari pandangan eks jagoan Ducati, gegara elektronik bikin motor sulit untuk dipahami dan dikendalikan dengan baik.

Bahkan pengembangan perangkat elektronik jadi alasan sang juara dunia MotoGP itu memilih pensiun dari balapan kelas utama.

"Satu-satunya hal yang bisa membuat perbedaan adalah titik pengereman saat masuk, semuanya diatur," ujar Stoner dilansir Crash yang mengutip TNT Sport.

Baca juga: Wacana Valentino Rossi Membelot ke KTM di MotoGP 2025 Bikin Yamaha Dag Dig Dug Tak Karuan

"Ada begitu banyak aspek yang tidak dipahami orang. Itu alasan besar mengapa saya keluar (dari MotoGP). Cara yang terjadi membuat saya tidak menikmatinya," katanya menambahkan.

Efek seiringnya pengembangan perangkat elektronik menggerus seni balapan di era modern menurut Stoner.

Namun memang, motor MotoGP masa kini lebih ngebut di trek lurus dan itu tanda baik.

"Mengendarai sepeda motor adalah sebuah seni. Sekarang orang-orang ini tidak mengontrol elemen sebanyak di masa lalu."

"Di luar tikungan, Anda memiliki 280 tenaga kuda, Anda dapat memutar throttle hingga penuh, dan itu tidak akan membuat Anda terlempar atau wheelie."

Bagi Stoner akan lebih baik jika urusan motor diserangkan kepada pembalap.

Set-up motor sederhana adalah yang diinginkan Stoner agar tidak menyulitkan para rider ketika naik kuda besi di lintasan balap.

"Kembalikan ke tangan pengendara. Biarkan mereka bergerak sedikit. Biarkan mereka melakukan kesalahan. Biarkan mereka meluncur," tegas Stoner.

"Singkirkan semuanya! Ini cukup sederhana. Kami membiarkan para insinyur menciptakan impian mereka sendiri, tetapi ini bukan tentang para insinyur."

Dari kacamata Stoner, para rider kelas premier MotoGP saat ini seperti dijebak lantaran aksinya diatur oleh perangkat elektronik.

Beragamnya jenis elektronik di motor bikin para rider sulit untuk bergerak bebas.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan