Senin, 29 September 2025

MotoGP

Penghuni Garasi Ducati Nyinyir Lihat Usaha Jorge Martin Upgrade Sejarah Valentino Rossi

Usaha Jorge Martin untuk meng-upgrade sejarah Valentino Rossi jadi juara dunia MotoGP dari tim satelit mulai panen nyinyiran dari tetangga tim.

Penulis: Drajat Sugiri
Editor: Dwi Setiawan
RONNY HARTMANN / AFP
Pebalap Ducati Pramac Racing Team Spanyol Jorge Martin merayakan setelah memenangkan perlombaan Sprint dengan pebalap Australia Red Bull KTM Factory Racing Team urutan ketiga Jack Miller dan pebalap Ducati Lenovo Team urutan kedua Italia Francesco Bagnaia menjelang Grand Prix motor MotoGP Jerman di sirkuit balap Sachsenring di Hohenstein-Ernstthal dekat Chemnitz, Jerman timur, pada 17 Juni 2023. 

TRIBUNNEWS.COM - Sejak era MotoGP 4-Tak diperkenalkan tahun 2002, belum ada pembalap tim satelit yang bisa mengukir gelar juara dunia.

Artinya, Jorge Martin memiliki kans besar untuk menjadi pembalap pertama yang membukukan prestise tersebut dengan merebut gelar juara dunia MotoGP 2023.

Namun jika di flashback lagi, sebelum era 4-Tak dimulai, gelar juara dunia MotoGP sudah pernah disabet oleh rider yang tak menggawangi tim pabrikan.

Baca juga: Buang Uang Ratusan Miliar Rupiah, Marc Marquez Rela Tak Dapat Gaji di MotoGP 2024

Adalah Valentino Rossi pernah menorehkan tinta emas tersebut. Tepatnya di MotoGP 2001, legenda balap MotoGP asal Italia ini pernah menjadi juara dunia bersama tim satelit.

Valentino Rossi naik ke kelas GP500 pada 2000 dengan kontrak dari Honda Racing Corporation (HRC).

Namun, ia tak diturunkan di Repsol Honda, melainkan di tim satelit bernama Nastro Azzurro Honda, yang didukung oleh Honda Europe.

Usai menjadi runner up, Rossi pun jadi juara pada 2001, sekaligus menjadi juara dunia GP500 terakhir dalam sejarah.

Jorge Martin bisa mengupgrade prestasi Valentino Rossi. Meski endingnya bakal sama-sama meraih titel kampiun dari tim satelit, bedanya Martinator, julukan Rossi, meraihnya di kelas premier era 4-Tak. 

Hanya saja jalan menuju sukses tersebut dipastikan terjal dan penuh batu sandungan.

Terbaru, Crew Chief Francesco Bagnaia, Christian Gabarrini dari Ducati Lenovo Team, melontarkan psywar.

(Kiri-Kanan) Posisi kedua pebalap Mooney VR46 Racing Team asal Italia Luca Marini, peringkat pertama pebalap Prima Pramac Racing dari Spanyol Jorge Martin, dan peringkat ketiga pebalap Mooney VR46 Racing Team asal Italia Marco Bezzecchi, merayakan di podium setelah sprint race pembalap Indonesia Grand Prix MotoGP di Sirkuit Internasional Mandalika di Kuta Mandalika, Lombok Tengah pada 14 Oktober 2023.
(Kiri-Kanan) Posisi kedua pebalap Mooney VR46 Racing Team asal Italia Luca Marini, peringkat pertama pebalap Prima Pramac Racing dari Spanyol Jorge Martin, dan peringkat ketiga pebalap Mooney VR46 Racing Team asal Italia Marco Bezzecchi, merayakan di podium setelah sprint race pembalap Indonesia Grand Prix MotoGP di Sirkuit Internasional Mandalika di Kuta Mandalika, Lombok Tengah pada 14 Oktober 2023. (SONNY TUMBELAKA / AFP)

Diua menyindir Jorge Martin tak ubahnya pembalap tim pabrikan berkedok 'wearpack' tim satelit saja. 

Apa yang disampaikan Christian Gabarrini bukannya tanpa alasan.

Pasalnya Jorge Martin dan Johann Zarco dari Pramac Ducati, meski statusnya tim satelit, namun mendapatkan dukungan spek motor yang sama dengan milik Pecco Bagnaia maupun Enea Bastianini di tim pabrikan.

“Sangat mudah untuk tetap berada di tim resmi dengan berpakaian seperti tim satelit dan mendapatkan semua keuntungan dari tim internal tanpa kerugian apa pun," terangnya Gabarrini, dikutip dari laman Crash.

“Apa pun yang terjadi, Martin akan melakukannya dengan baik. Tapi Pramac tak ubahnya seperti tim resmi," sambung pria asal Italia tersebut.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan