Jadwal Voli Dunia VNL 2023 Malam Ini: Amerika vs Prancis, Earvin Ngapeth Akhirnya Comeback

Setter tim voli putra Amerika, Micah Christenson, mengaku tak gentar menghadapi Prancis. Timnya memandang setiap laga yang dihadapi layaknya partai final.

"Tidak ada masalah secara kesiapan tim," bukanya, seperti yang dikutip dari laman VolleyballWorld.

"Tim tahu pertandingan perempat final ini akan sulit. Namun kami bertekad untuk memainkan intensitas tinggi sejak awal, kami memandang setiap laga layaknya partai final," terang sang tosser.

Menariknya, Prancis menyongsong babak perempat final VNL 2023 dengan kekuatan terbaik.

Mereka dipastikan bisa memainkan Earvin Ngapeth yang pada fase preliminary phase tidak tergabung di skuad Prancis.

Sebagai pengingat saja, kehadiran Earvin Ngapeth jelas menambah motivasi bagi sang juara bertahan. Profil sang hitter juga tak bisa dipandang remeh.

Pevoli berusia 32 tahun ini merupakan penyabet penghargaan MVP VNL musim lalu, yang sukses dikawinkannya dengan gelar juara.

Ngapeth mungkin adalah tipikal pemain bola voli yang mengandalkan otak dan strategi, bukan semata kekuatan otot.

Dengan tinggi badan "cuma" 194 cm, Ngapeth mengalami kesulitan tersendiri dengan blocking lawan yang bisa jadi rata-rata memiliki ketinggian dua meter lebih selaku middle blocker, posisi yang langsung berhadapan dengan tugasnya selaku outside hitter. 

Namun dengan kepintarannya, Ngapeth mampu menempatkan presisi pukulannya pada posisi yang mematikan atau pantulan blocking yang tidak terselamatkan lawan.

Meski nyentrik secara personal, namun prestasinya di bola voli tetaplah berkibar dan konsisten.

Prestasi fenomenalnya tentu saja turut membawa Prancis meraih medali Emas Olimpaide Tokyo Tahun 2020 dan yang terbaru adalah jawara VNL 2022.

Hebatnya, pada kedua ajang bergengsi tersebut Ngapeth, berdasar statistik pertandingan dan penilaian panel juri, tampil sebagai pemain terbaik.

(Tribunnews.com/Giri)