Bulu Tangkis
Ginting Ungkap Alasan Sulit Kalahkan Axelsen, Perbedaan Postur Jadi Faktor Utama
Anthony Sinisuka Ginting mengakui bahwa perbedaan postur tubuhlah yang membuatnya sulit menumbangkan Vixtor Axelsen.
TRIBUNNEWS.COM - Pebulu tangkis tunggal putra Indonesia, Anthony Sinisuka Ginting, membeberkan terkait faktor yang membuatnya sulit mengalahkan andalan Denmark, Viktor Axelsen.
Seperti yang diketahui, Viktor Axelsen telah menjadi momok yang menakutkan bagi Anthony Sinisuka Ginting.
Sebab, Anthony Sinisuka Ginting sulit sekali mengalahkan Viktor Axelsen dalam sejarah rekor pertemuannya.

Baca juga: Malaysia Open 2023: Pemain Tunggal Putra Negeri Jiran Tebar Ancaman, Jojo & Ginting Wajib Waspada
Perbedaan Postur Tubuh Jadi Faktor Utama
Dikutip dari BolaSport, Ginting pun mengakui bahwa perbedaan postur tubuhlah yang membuatnya sulit menumbangkan Axelsen.
Jika dilihat, Axelsen memang memiliki postur tubuh yang lebih tinggi ketimbang Ginting.
Dengan postur tubuh yang dimiliki Axelsen, Ginting menilai jika tunggal putra ranking satu dunia tersebut bisa menerapkkan permainan lebih efisien.
"Axelsen punya kemampuan lain daripada yang lain karena intinya dari postur (dia lebih tinggi) sehingga lebih efisien dari segi menerapkan permainan."
"Jadi, otomatis kita sudah harus siap untuk capek."
"Itu kunci utamanya dari match sebelumnya yang pernah saya jalani dengan dia."
"Memang dari pikiran sebelum masuk lapangan itu harus sudah siap capek, harus siap banget main susah karena dia punya kualitas yang bagus."
"Kekurangan pasti ada."
"Dia harus diajak main lama menurut saya, tetapi selebihnya rahasia dulu ha-ha-ha," kata Ginting.
Baca juga: Update Ranking BWF Pasca-BWF World Tour 2022: Ginting & Ahsan/Hendra Kompak Naik 1 Tingkat
Cari Celah Tuk Redam Axelsen
Meski sudah sedikit mengetahui tentang kelemahan Axelsen, Ginting mengaku masih berusaha mencari celah guna bisa meredam perlawanan Axelsen.
"Pasti sebelum main sudah diskusi dengan pelatih,"
"Sudah disiapkan di lapangan nanti mainnya seperti apa, antisipasinya gimana. Cuma kan apa yang sudah kita siapkan (mungkin) gak berjalan, gak sesuai dengan apa yang kita harapkan."
"Nah di situnya yang kadang saya masih belum bisa konsisten pikirannya, mau cari celah terus, mau usaha terus, usaha sih pasti."
"Cuma banyak faktor yang bikin permainan seperti gak keluar, gak bisa bermain bagus, segala macem, jadi lebih ke situ (perbaikannya)," kata Ginting kepada awak media, termasuk BolaSport.com di Pelatnas PBSI, Cipayung, Jakarta, Rabu (4/1/2022).
Seperti yang diketahui, Ginting dan Axelsen sama-sama akan mengarungi Malaysia Open 2023 pada 10-15 Januari mendatang.
Meski tidak langsung bertemu pada babak pertama, musuh bebuyutan tersebut berpeluang besar untuk saling berhadapan di partai semifinal.
Sekilas informasi, saat ini Ginting berada di ranking empat, sedangkan Axelsen kokoh menempati posisi pertama.
Head to Head
(1/7/2022) Malaysia Open 2022 – 21-18, 17-21, 12-21 (Axelsen menang)
(17/6/2022) Indonesia Open 2022 – 13-21, 21-19, 9-21 (Axelsen menang)
(11/6/2022) Indonesia Masters 2022 – 15-21, 15-21 (Axelsen menang)
(18/3/2022) All England 2022 – 4-21, 9-21 (Axelsen menang)
(16/10/2022) Thomas Cup 2020 – 9-21, 15-21 (Axelsen menang)
(27/1/2022) BWF World Tour Finals 2020 – 17-21, 8-21 (Axelsen menang)
(16/1/2021) Thailand Open – 19-21, 21-13, 13-21 (Axelsen menang)
(18/1/2020) Indonesia Masters 2020 – 22-20, 21-11 (Ginting menang)
(13/12/2019) BWF World Tour Finals 2019 – 13-6 retired (Ginting menang)
(22/5/2019) BWF Sudirman Cup 2019 – 9-21, 16-21 (Axelsen menang)
(20/9/2018) China Open 2018 – 21-18, 21-17 (Ginting menang)
(14/9/2018) Japan Open 2018 – 17-21, 15-21 (Axelsen menang)
(24/5/2017) Sudirman Cup 2017 – 13-21, 21-17, 21-14 (Ginting menang)
(Tribunnews.com/Isnaini Nurdianti) (BolaSport/Ardhianto Wahyu Indraputra, Alif Mardiansyah)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.