Petinju Hero Tito Meninggal Dunia
Profil Hero Tito & Awal Karier, hingga Prestasinya, Widodo: Ia Sosok yang Pekerja Keras
Profil Hero Tito, petinju asal Malang yang menghembuskan nafas terakhirnya kemarin, Kamis (3/3/2022). Ini awal karier & prestasi, hingga kronologi.
"Ia sosok yang semangat, kerja keras, dan ini masih bangun rumah. Masih separuh jalan," kata Siswanto.
Pada laga terakhirnya, Hero Tito mengambil keputusan untuk kembali ke ring tinju tidak hanya sekedar mencari kemenangan.
Ia ingin menang untuk menambah biaya renovasi seperti yang disampaikan oleh Siswanto.
"Dia itu tanding buat cari uang untuk renovasi rumah. Renovasinya belum selesai," ucap Amir Tan, promotor tinju Hero Tito saat dikonfirmasi Tribunnews, Senin (28/2/2022).
Baca juga: Sosok Hero Tito di Mata sang Pelatih: Selevel Daud Yordan dan Petinju Sarat Talenta
Awal Karier dan Prestasi Hero Tito
Hero Tito mengawali langkahnya terjun ke dunia tinju ketika berusia 12 tahun.
Ia mengikuti jejak sang ayah dan kakaknya.
Prestasi pertama berhasil ia dapatkan di kelas tinju amatir di ajang Kejurda.
Hero meraih medali emas di kelas Layang Ringan 45 Kg yang menjadi kebanggannya.
Karier tinju amatir Hero Tito selanjutnya banyak dilalui di Kalimantan seblum akhirnya pulang dan memilih jalur profesional.
Dia menjalani debut profesionalnya pada 28 Februari 2004.
Puncak kariernya ketikaa pada rentang usia 23-29 tahun.
Berbagai ajang nasional hingga internasional yang dia ikuti berhasil dimenangkan.
Bahkan pada tahun 2016 Hero Tito pernah memenangkan Kejuaraan Tinju Dunia Sabuk Emas Xanana, divisi kelas ringan WPBF International (World Profesional Boxing Federation) di Timor Leste pada November 2016.
Kala itu, dia menang technical knock-out (TKNO) melawan petinju asal Thailand, Thongchai Kunram dengan pukulan uppercutnya.