Kamis, 2 Oktober 2025

Greysia Polii/Apriyani Rahayu Ubah Pola Permainan Sebelum Ke Semifinal BWF World Tour Finals 2021

Greysia Polii, pebulu tangkis berusia 34 tahun mengungkapkan dirinya sempat diingatkan oleh sang pelatih karena dianggap kurang agresif.

Editor: Toni Bramantoro
TRIBUNNEWS/HERUDIN
Greysia Polii/Apriyani Rahayu 

TRIBUNNEWS.COM, NUSA DUA - Greysia Polii, pebulu tangkis berusia 34 tahun mengungkapkan dirinya sempat diingatkan oleh sang pelatih karena dianggap kurang agresif.

"Kami tidak terlalu agresif, itu yang diingatkan oleh pelatih kami. Jadi kami harus bisa lebih agresif untuk menciptakan serangan," ungkap Greysia Polii.

Agresivitas itu bukan hanya berbuah hasil pada gim pertama, tetapi juga gim kedua.

Greysia Polii/Apriyani Rahayu berhasil membawa pulang medali emas dalam laga final Olimpiade Tokyo 2020 melawan ganda China, Chen Qing Chen/Jia Yi Fan, pada Senin (2/8/2021).
Greysia Polii/Apriyani Rahayu berhasil membawa pulang medali emas dalam laga final Olimpiade Tokyo 2020 melawan ganda China, Chen Qing Chen/Jia Yi Fan, pada Senin (2/8/2021). (Tangkap Layar Japan Times)

Hal itu terbukti saat Greysia Polii/Apriyani Rahayu yang melesat unggul dengan skor 11-5 pada interval gim kedua.

Setelah itu, Greysia Polii/Apriyani Rahayu semakin menjadi dan menutup gim kedua dengan skor telak 21-11.

Greysia Polii mengakui bahwa kunci kemenangan telak itu adalah karena dirinya dan Apriyani hanya berfokus poin demi poin.

Ia merasa tidak boleh terlena ketika unggul karena pemain lawan pasti bisa mengejar hingga laga benar-benar usai.

Greysia Polii dari Indonesia dan Apriyani Rahayu dari Indonesia (kiri) merayakan setelah memenangkan pertandingan semifinal bulu tangkis ganda putri melawan Shin Seung-chan dari Korea Selatan dan Lee So-hee dari Korea Selatan selama Olimpiade Tokyo 2020 di Musashino Forest Sports Plaza di Tokyo pada 31 Juli 2021.
Greysia Polii dari Indonesia dan Apriyani Rahayu dari Indonesia (kiri) merayakan setelah memenangkan pertandingan semifinal bulu tangkis ganda putri melawan Shin Seung-chan dari Korea Selatan dan Lee So-hee dari Korea Selatan selama Olimpiade Tokyo 2020 di Musashino Forest Sports Plaza di Tokyo pada 31 Juli 2021. (ALEXANDER NEMENOV / AFP)

Oleh karena itu, Greysia dan Apriyani terus-terusan menekan lawan dan berusaha menambah poin.

"Tidak mudah juga, kami mau fokus poin demi poin, kadang kalau sudah memimpin bisa terkejar lagi," tutur Greysia.

Greysia Polii pun mengakui dirinya dan Apriyani terus waspada dan mempelajari kesalahan-kesalahan sebelumnya.

"Jadi kami selalu ingin waspada dan belajar dari kesalahan-kesalahan kemarin. Kalau sudah memimpin, terus menakan dan mencari cara untuk mendapat poin lagi," ujar Greysia Polii.

Dengan kemenangan tersebut, Greysia/Apriyani finis sebagai runner-up Grup A ganda putri BWF World Tour Finals 2021.

Greysia Polii/Apriyani Rahayu
Greysia Polii/Apriyani Rahayu (badmintonindonesia.org)

Sedangkan posisi puncak Grup A ditempati oleh wakil Korea Selatan, Kim So-yeon/Kong Hee-yong.

Greysia/Apriyani pun memastikan tempatnya di semifinal BWF World Tour Finals 2021.

Seperti diketahui ganda putri andalan Indonesia, Greysia Polii/Apriyani Rahayu, mampu menembus semifinal BWF World Tour Finals 2021.

Langkah Greysia Polii/Apriyani Rahayu di BWF World Tour Finals sebenarnya tidak mulus-mulus amat.

Ganda putri Indonesia Greysia Polii/Apriyani Rahayu saat berlatih jelang turun di kejuaraan Badminton Asia Team Championships (BATC) pada 11-16 Februari 2020.
Ganda putri Indonesia Greysia Polii/Apriyani Rahayu saat berlatih jelang turun di kejuaraan Badminton Asia Team Championships (BATC) pada 11-16 Februari 2020. (Dok: PBSI)

Pada laga pertama, Greysia/Apriyani memang berhasil menekuk Jongkolphan Kititharakul/Rawinda Prajongjai (Thailand).

Namun, Greysia/Apriyani dipaksa kalah dua gim langsung oleh wakil Korea Selatan, Kim So-yeong/Kong Hee-yong, pada laga kedua.

Oleh karena itu, Greysia/Apriyani harus berhasil menang dalam laga ketiga, Jumat (3/12/2021), agar bisa lolos ke semifinal.

Laga ketiga bukanlah hal yang mudah karena Greysia/Apriyani harus menghadapi wakil Malaysia, Pearly Tan/Thinaah Muralitharan.

Greysia/Apriyani sempat tertinggal pada gim pertama hingga interval dengan skor 9-11.

Akan tetapi, seusai interval, peraih medali emas Olimpiade Tokyo 2020 itu bangkit dan membalikkan kedudukan menjadi unggul 21-18.

Greysia Polii dan Apriyani Rahayu mendapat jam tangan mewah dari Irwan Mussry.
Greysia Polii dan Apriyani Rahayu mendapat jam tangan mewah dari Irwan Mussry. (Youtube Maia AlELDUL)

Greysia Polii mengakui adanya perubahan pola permainan yang membuat mampu membalikkan kedudukan.

"Ya, kami terlalu lambat ketika masuk lapangan," aku Greysia Polii.

Di semifinal, pasangan nomor 7 dunia itu berpeluang revans dengan sosok yang menggagalkan mereka menjuarai Indonesia Open, Nami Matsuyama/Chiharu Shida.

Sumber: SuperBall.id
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved