Denmark Open 2021
An Se Young Kena Kartu Kuning dan Merah di Final Denmark Open 2021, Apa Artinya?
An Se Young mendapat kartu kuning dan merah dari umpire kala berhadapan dengan Akane Yamaguchi di Final Denmark Open 2021.
TRIBUNNEWS.COM - Laga Final Denmark Open 2021 di sektor tunggal putri antara An Se-Young dan Akane Yamaguchi berlangsung sengit.
An Se-Young dan Akane sama-sama ulet dan tak mau melepaskan satu poin pun bagi lawan di Final Denmark Open 2021 ini.
Sayangnya, partai final ini harus dihentikan menjelang poin-poin krusial di set ketiga.

Baca juga: Indonesia Tanpa Gelar di Denmark Open 2021, Pemain Kehabisan Tenaga Setelah Piala Thomas
An Se Young mengalami masalah di bagian lututnya dan tak bisa melanjutkan pertandingan.
Alhasil, umpire atau wasit tak punya pilihan selain mengakhiri pertandingan final Denmark Open 2021 di tengah-tengah set ketiga.
Akane Yamaguchi pun keluar sebagai juara tunggal putri di Denmark Open 2021 kali ini.
Laga final tunggal putri ini juga semakin menyita perhatian para badminton lovers dengan adanya kartu kuning dan kartu merah yang keluar dari kantong sang wasit.
Baca juga: Wakil Indonesia Rontok di Denmark Open 2021, Pemain Kehabisan Tenaga Setelah Piala Thomas-Uber
Hukuman kartu kuning dan merah memang masih asing di dunia bulutangkis.
Berbeda dari olahraga sepak bola misalnya, di mana satu pertandingan bisa menghasilkan beberapa kartu kuning dan bahkan kartu merah.
Sedangakan di bulutangkis, belum tentu 10 pertandingan yang digelar akan ada kartu kuning yang keluar.
Di laga Final Denmark Open 2021 ini, An Se-Young malah mendapatkan hukuman dari dua kartu yang berbeda.
Tunggal putri yang baru berusia 19 tahun itu mendapat hukuman kartu kuning dari umpire.
Hal itu terjadi setelah An Se-Young tak mendengarkan perintah dari sang umpire untuk tak berjalan ke areanya untuk mengelap keringat.
Sedangkan kartu merah didapat setelah An Se Young berkomunikasi dengan tim medis untuk mendapat perawatan tanpa seizin umpire.

Meski perawatan sudah dilakukan secara maksimal, itu tak bisa membuat sang atlet kembali berlaga dengan normal.
Dan hukuman kartu merah itu juga tak bisa dicabut lagi oleh sang wasit.
Lantas apa arti dari kartu kuning dan kartu merah dalam dunia bulutangkis.
Di dunia bulutangkis sejatinya mengenal tiga jenis hukuman kartu.
Ketiga hukuman kartu itu adalah kuning, merah, dan hitam.
Kartu Kuning
Kartu kuning digunakan umpire untuk memberi peringatan pada seorang pebulu tangkis.
Selain peringatan, ada juga denda yang harus dibayar sang penerima kartu kuning.
Ia dikenakan denda senilai $500, sebagaimana dikutip dari Twitter Badminton Talk.
Kartu Merah
Kartu merah sendiri bukan berarti kiamat di dunia bulutangkis.
Berbeda dari sepak bola, di mana kartu merah dianggap momok karena akibat yang ditimbulkan.
Di dunia tepuk bulu angsa, kartu merah menandakan level hukuman yang meningkat.
Arti dari kartu itu sendiri adalah pengurangan 1 poin bagi sang penerima.
Pengurangan poin tersebut lantas diberikan kepada pihak lawan.
Selain itu, tambahan denda senilai $500 juga harus dipikul sang penerima kartu merah.
Kartu Hitam
Ini adalah level hukuman paling tinggi di dunia bulutangkis.
Pebulu tangkis yang menerima kartu hitam otomatis kalah dalam pertandingan tersebut.
Tak cuma itu, ia akan di-diskualifikasi dari turnamen yang dimainkan saat itu.
Menengok penjabaran di atas, maka An Se Young sekiranya harus membayar denda $1000 dari hukuman dua kartu yang ia dapat di Final Denmark Open 2021 ini.
Namun di luar itu, para pecinta bulutangkis pastinya mendoakan agar sang ratu tunggal putri Korea Selatan tersebut tak mengalami cedera yang parah.
Sekaligus ia bisa pulih dengan cepat dan kembali beraksi di atas lapangan.
(Tribunnews.com/Guruh)