Minggu, 5 Oktober 2025

Olimpiade 2021

Perjalanan 10 Tahun Watanabe/Arisa Berbuah Medali Perunggu Olimpiade 2021

Kesuksesan ganda campuran Jepang, Yuta Watanabe/Arisa Higashino dengan meraih medali perunggu Olimpiade Tokyo 2021.

Editor: Daryono
Alexander NEMENOV / AFP
Arisa Higashino dari Jepang dan Yuta Watanabe dari Jepang (kiri) merayakan setelah memenangkan pertandingan ganda campuran medali perunggu bulu tangkis melawan Tang Chun Man dari Hong Kong dan Tse Ying Suet dari Hong Kong selama Olimpiade Tokyo 2020 di Musashino Forest Sports Plaza di Tokyo pada 30 Juli, 2021. 

TRIBUNNEWS.COM - Keberhasilan Yuta Watanabe/Arisa Higashino meraih medali perunggu ganda campuran bulutangkis Olimpiade 2021 tak lepas dari perjalanan panjang.

Jauh sebelum Olimpiade berlangsung, Yuta Watanabe bertekad untuk meraih medali emas Olimpiade Tokyo 2021, baik dengan pasangannya di sektor ganda campuran bersama Arisa, maupun dengan Hiroyuki Endo di sektor ganda putra.

Namun langkah tersebut belum tercapai pada Olimpiade Tokyo 2021, hingga akhirnya meraih medali perunggu bersama Arisa Higashino.

Baca juga: Sebelum Meraih Medali Perunggu dengan Arisa, Watanabe Sempat Ingin Melarikan Diri dari Olimpiade

Arisa Higashino dari Jepang dan Yuta Watanabe dari Jepang (kanan) merayakan setelah memenangkan pertandingan ganda campuran medali perunggu bulu tangkis melawan Tang Chun Man dari Hong Kong dan Tse Ying Suet dari Hong Kong selama Olimpiade Tokyo 2020 di Musashino Forest Sports Plaza di Tokyo pada 30 Juli, 2021.
Arisa Higashino dari Jepang dan Yuta Watanabe dari Jepang (kanan) merayakan setelah memenangkan pertandingan ganda campuran medali perunggu bulu tangkis melawan Tang Chun Man dari Hong Kong dan Tse Ying Suet dari Hong Kong selama Olimpiade Tokyo 2020 di Musashino Forest Sports Plaza di Tokyo pada 30 Juli, 2021. (Pedro PARDO / AFP)

"Sejujurnya saya senang, dan saya pikir itu hasil dari kami berdua main tanpa menyerah sampai akhir," buka Watanabe, dikutip dari Badminton Spirit.

Tetapi, keberhasilan ini juga ada andil dari rekannya, Hiroyuki Endo.

Sebelum laga hari ini berlangsung, Endo sempat memberi wejangan kepada Watanabe agar melupakan kekalahan dan lakukan yang terbaik pada laga selanjutnya (perebutan medali perunggu dengan Arisa)

"Beralih dan lakukan yang terbaik," beber Watanabe dari yang dikatakan Endo.

Kalimat itu memicu semangatnya untuk berjuang hingga titik akhir, mempersembahkan medali pertama Jepang di Olimpiade dari bulutangkis.

"Jadi, saya pikir itu adalah medali perunggu yang dimenangkan oleh tiga orang," tutur Watanabe yang menyertakan nama Hiroyuki Endo.

Baca juga: Hasil Bulutangkis Olimpiade Tokyo: Yuta/Arisa Dapatkan Perunggu, Tonggak Sejarah Baru Jepang

Arisa Higashino dari Jepang dan Yuta Watanabe dari Jepang (kiri) merayakan setelah memenangkan pertandingan ganda campuran medali perunggu bulu tangkis melawan Tang Chun Man dari Hong Kong dan Tse Ying Suet dari Hong Kong selama Olimpiade Tokyo 2020 di Musashino Forest Sports Plaza di Tokyo pada 30 Juli, 2021.
Arisa Higashino dari Jepang dan Yuta Watanabe dari Jepang (kiri) merayakan setelah memenangkan pertandingan ganda campuran medali perunggu bulu tangkis melawan Tang Chun Man dari Hong Kong dan Tse Ying Suet dari Hong Kong selama Olimpiade Tokyo 2020 di Musashino Forest Sports Plaza di Tokyo pada 30 Juli, 2021. (Alexander NEMENOV / AFP)

Jalan Yuta Watanabe/ Arisa Higashino

Bagi Watanabe, sulit rasanya terhempas di babak perempat final dan semifinal dari dua sektor bulutangkis Olimpiade 2021 dalam keikutsertaannya.

Berbagai harapan yang berada di pundaknya seakan runtuh. Bahkan dia berniat untuk melarikan diri dari pertandingan Olimpiade 2021 setelah itu.

Bagaimana tidak, Watanabe meraih dua kekalahan itu (ganda putra dan ganda campuran) dalam satu hari.

"Sangat sulit dan menyakitkan. Saya hampir hancur oleh berbagai harapan dan tekanan. Sampai saya datang ke venue hari ini, saya memiliki banyak perasaan bahwa saya ingin melarikan diri dan tidak ingin memainkan pertandingan," jawabnya.

Begitu juga dengan Arisa Higashino yang merasakan keruntuhan, kecewa, hingga meneteskan air mata dengan kekalahan untuk melaju ke final.

"Saya sangat kecewa kemarin karena saya mengincar medali emas dengan Yudai-Higashino (Arisa)," dijelaskan Watanabe.

Tetapi kini, medali perunggu setidaknya bisa menjadi pelipur lara bagi Watanabe dan Arisa, karena ternyata mereka punya catatan panjang untuk bisa mencapai dan menginginkan ini semua.

Kebanggaan ini tidak dengan mudah mereka capai, karena butuh waktu hingga 10 tahun sejak di bangku sekolahan.

Baca juga: Profil Yuta Watanabe, Pebulutangkis Pemilik Rekor Langka, Andalan Jepang di Olimpiade Tokyo 2021

Arisa Higashino dari Jepang dan Yuta Watanabe dari Jepang (kiri) merayakan setelah memenangkan pertandingan ganda campuran medali perunggu bulu tangkis melawan Tang Chun Man dari Hong Kong dan Tse Ying Suet dari Hong Kong selama Olimpiade Tokyo 2020 di Musashino Forest Sports Plaza di Tokyo pada 30 Juli, 2021.
Arisa Higashino dari Jepang dan Yuta Watanabe dari Jepang (kiri) merayakan setelah memenangkan pertandingan ganda campuran medali perunggu bulu tangkis melawan Tang Chun Man dari Hong Kong dan Tse Ying Suet dari Hong Kong selama Olimpiade Tokyo 2020 di Musashino Forest Sports Plaza di Tokyo pada 30 Juli, 2021. (Alexander NEMENOV / AFP)

Mereka adalah peraih medali pertama dari SMA Tomioka di Prefektur Fukushima, menurut informasi Badminton Spirit.

"Sejujurnya aku senang. Dukungan dari junior saya telah banyak membantu saya," ungkap Higashino.

"Ketika saya masih di SMP, saya adalah sepasang pria dan wanita, dan pada awalnya saya khawatir harus berkata apa, tetapi pelatih Jeremy datang dan penting untuk berkomunikasi saat itu," cerita Higashino.

Setelah itu, dia meyakinkan Arisa untuk bertandem dengan Yuta Watanabe, dan menjalaninya hingga saat ini.

"Dari sana, saya mulai berkomunikasi dengan baik, dan saya menjadi sangat bisa memahami perasaan saya.

"Saya datang untuk memikirkan berbagai hal. Saya sangat senang bahwa saya telah bekerja sama dengan Yudai-kun (Yuta Watanabe), dan saya sangat senang bahwa Yudai-kun telah bersama untuk waktu yang lama," jelasnya.

Sementara Watanabe mengungkap, bagaimana selama 10 tahun itu dia menjalani berbagai rintangan.

"Saya pikir jarang melihat tahun ke-10 dari pasangan di dunia. Saya yakin bisa mengendalikan diri saya sendiri karena senior saya. Sejujurnya saya bangga bahwa berbagai hal yang saya kembangkan di Fukushima terhubung karena kami berdua, meskipun warnanya berbeda.

"Saya pikir 6 tahun di Fukushima pasti akan menjadi halaman yang sangat penting dalam kehidupan kompetitif saya," tambah Watanabe.

Dan setelah ini, apa yang akan dilakukan Watanabe dan Arisa?

"Saya belum berniat untuk melepaskan posisi ini, tetapi saya telah bekerja keras dengan berbagai orang untuk mencapai titik ini," jawab Watanabe.

"Saya pikir saya akan terus tumbuh dengan cara itu. Pertama-tama, saya benar-benar ingin mengucapkan terima kasih kepada senior saya (Arisa)," pungkasnya.

Berita terkait Olimpiade 2021

(Tribunnews.com/Sina)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved